Mohon tunggu...
Septian Murival
Septian Murival Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja

Mendengar musik, membaca. Jika alam mengijinkan diakhiri dengan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Menyaksikan Orang

2 Juni 2024   12:50 Diperbarui: 2 Juni 2024   12:58 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku menyaksikan orang tua

Berjalan dari ufuk timur ke barat

Dengan isak tangis

Sambil memungut cerita

Dicelah waktu

Yang gugur dari penanggalan

Aku menyaksikan remaja-remaja

Berlari-lari girang di padang tandus

Tanpa penunjuk jalan

Penuh amarah dan terburu-buru

Dengan bibir merapal

Masa depan,  kebahagiaan,  kebahagiaan

Aku menyaksikan anak-anak

Kaki-kaki mungil melangkah

Tertatih disebuah lorong

Belajar mengeja kata-kata kotor

Gembira dan khidmat

Pada dinding WC umum

Ak-u cin-ta ka-mu -- per-se-tan du-nia

Aku menyaksikan orang-orang

Bunuh diri pada hari kerja

Dan para tetangga tak ambil pusing

Kecuali membahas utang dan hantu

Pun Negara sedang sibuk-sibuknya

Berdandan dan menghitung laba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun