Rumah adalah
Tempat  pertama kali engkau belajar benci
Akan sesuatu yang tak kau pahami
Tapi terasa sakit di dadamu, panas di matamu
Lalu melampiaskannya pada lukisan di dinding
Pada semua hal disekelilingmu
Yang tak mau tunduk dan menurut padamu
Rumah adalah
Sebuah jalan yang penuh genangan
Wadah berkumpulnya segala gemuruh dan hujan
Kau tak bisa menyentuh apapun, hanya bisa membayangkan
Sebuah tanda kau tlah lelah
Tubuhmu meminta pulang menuju kenangan
Rumah adalah
Sekarang ini, bangunan reyot dan kolot
Dalam pikiranmu yang selamanya tak bisa kau benahi
Pintunya selalu terbuka untuk kau kunjungi
Ia adalah dekapan Ibu
Ia adalah dirimu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H