Terakhir kali kita berpapasan dalam mimpi buruk
Kau kah itu wahai bulan?
Sejak kapan pula kulitmu gulita?
Adakah cahayamu buatku, disimpang jalan yang remang
Jangan takut, kau tak jadi bulan-bulanan dalam sajak ini
Tak usah terlalu serius dan terang seperti itu
Redup saja, biar tak ada bayangan
Cukup aku sendiri dengan syair, dibawah sinarmu
Tidakkah kau tega menyaksikan aku, yang merangkak perlahan
Diantara kata-kata rumit yang menuntut makna
Diantara masa lalu dan esok lusa
Tak ada sesuatu yang ku mengerti
Benda tajam pun tidak, guna menembus belantara kata
Sedang lidahku telah tumpul dimakan waktu
Sebentar, kita mampir disini dulu
Ohh..ya, sudahkan aku cerita padamu tentang doa?
Soal jari-jari kecil harapan melambai ke langit
Tentang laut pasang yang ingin membelaimu
Mengenai impian masa kecilku, tentang duduknya kau disampingku
Sepertinya aku tak perlu risau lagi, dengan hal-hal rindu dan memiliki
Diatas riak air dan diatas sajak ini