Tiketnya cukup selembar daun nangka muda
Bau hutan, bau-bau peluh
Aroma harapan muda yang baru tumbuh
Lain waktu tangis-tangis serta ingus-ingus
Petang-petang yang bersemi dimata
Melacak layangan putus
Rumah-rumah, sederhana disinari pelita
Malam dan senja sewarna terangnya
Dikota ini, aku hanyut dan ingin kembali
Sebuah potret tua didalam kepala
Sebongkah kenang didalam rasa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!