Diam-diam malam
Berjalan berjingkrak pelan
Memelukku dari belakang
Air mata hujan
Basahi pipi dedaunan
Tinta begitu tergesa-gesa
Diatas kertas huruf-huruf berkuasa
Kau berdesak-desakan dalam pikiran
Malu-malu kau muncul
Ragu-ragu kau timbul
Helaan nafasmu
Tangan-tangan sajak merangkul
Aku sesak tengadah berdoa
Darah rindu keluar dari segala penjuru
Mataku, hidungku, telingaku
Aku berhamburan tak beraturan
Menjelma menjadi dirimu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!