Mohon tunggu...
Septian Murival
Septian Murival Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja

Mendengar musik, membaca. Jika alam mengijinkan diakhiri dengan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pak Ilman dan Pasar Pagi

7 Januari 2024   20:19 Diperbarui: 7 Januari 2024   20:21 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pukul tiga pagi

Udara dingin beku merayu

Suara nafas pedal sepeda dikayuh

Pak ilman dengan sayur tiba di pasar

Semua sibuk bising tawar menawar

Mari mas, mari bu mumpung masih segar

Lalat mondar mandir mencumbu luka

Sesekali kibasan kain menghalau sementara

Senyum merekah membujuk pembeli

Percikan air sedikit mantra agar dagangan laris

Menjelang siang aroma busuk mulai ramai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun