Lucunya tubuh ini sebegitu lemahnya
Pun juga hati dan jiwa
Entah terbuat dari apa
Untuk mengenangmu seperti dilanda bencana
Aku adalah salah satu dari sekian pengungsi
Kini tengah tersesat dan menikmati kopi
Merajut kata, merajut lara
Sejak sepenggal pesan
Aku menjadi seorang tahanan
Hari hari berikutnya
Hari hari penghakiman
Hari hari kesendirian
Sedang kau dihatiku
Tak pernah mau beringsut
Kopi habis mesti bayar
Kini aku sadar
Dompet ku tertinggal
Beserta fotomu didalamnya
Aku lempar kedalam kawah gunung
Kini aku sadar
Mengenangmu dan kehilangannya
Sakit dan memalukan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H