Mohon tunggu...
Septian Murival
Septian Murival Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja

Mendengar musik, membaca. Jika alam mengijinkan diakhiri dengan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mendua

6 Januari 2024   23:40 Diperbarui: 9 Januari 2024   16:37 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sendiri ku takut, ramai kubenci

Rindumu bercampur dosa

Tatapmu terlalu bergelora

Tak usah kita bersua

Aku terlalu suka

Untukmu yang bermimpi dengan mata tertutup

Untukku yang lemah bersalah terlanjur takut

Untuknya yang tak pernah sempurna

Kita semua tenggelam dalam kebisingan lalu lalang manusia

Jendela kamar terbuka

Badai dan hujan mencoba masuk

Merinding seluruh tubuh

Petir menyambar langit akan runtuh

Dia rengkuh aku

Semoga semuanya baik-baik saja

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun