Mohon tunggu...
Septian Murival
Septian Murival Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja

Mendengar musik, membaca. Jika alam mengijinkan diakhiri dengan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jera

5 Januari 2024   11:12 Diperbarui: 5 Januari 2024   11:26 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ku berbisik pada diri

Berdesis meracau

Memelas pada cabang dan ranting mati

Bersujud dibawah kolong nabastalaNYA

Sebab hati dan nurani yang cacat

Tak pandai pulang lalu bertaubat

Oh tuhan, aku memang bangsat

Gugusan gemintang terang menggerayang

Polos tulus rasa cinta dan sayang

Jahat nakal selalu abai dan pembangkang

Terimalah aku kini datang sebagai bujang

Berserah diri pada sang dalang

Oh tuhan dekaplah aku yang malang

Wahai angin hembuslah jiwa

Supaya sejuk senantiasa

Langkah dan ingin sama bingungnya

Memikirkan nasib bergulung dosa

Sedang darma derma dililit dusta

BagiMU  sukmaku hanyalah hama

Oh tuhan ampunilah hamba

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun