Di dalam lorong kelam, rasa sesal merayap,Â
Seperti bayang yang tak kunjung pergi, terpaku rapat.Â
Hatiku terkungkung dalam penjara penyesalan,Â
Membisu dalam luka yang tak terucapkan.
Setiap detik bergulir, menghimpit kepedihan,Â
Mengurai benang rindu yang tak kunjung berakhir.Â
Bunga-bunga masa lalu layu di taman hati,Â
Menyisakan reruntuhan kenangan yang terkikis.
Tiap langkah terasa berat, terbelenggu oleh dosa,Â
Membawa beban yang tak tersingkirkan dari jiwa.Â
Air mata menjadi saksi bisu akan penyesalan,Â
Menyiratkan cerita pilu yang tak mampu terungkapkan.
Namun di balik kabut kelam, masih ada kilau cahaya,
Menyulut harapan di ujung terowongan yang gelap.Â
Meski terkungkung oleh kesalahan yang menghimpit,Â
Tiada yang mustahil untuk menebus kembali masa lalu yang telah tercipta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H