Merindu tanpa tapi, seperti senja yang tak pernah berakhir,
Tiada batas, tiada akhir, hanya merajut dalam hati.
Langit biru memeluk kerinduanku, lembut seperti senyum mu,
Seakan waktu tak mampu menyentuh luka di rindu.
Tak ada alasan, tak ada batasan,
Hanya merindukanmu, tanpa cela, tanpa was-was.
Di antara kenangan yang terlipat, kuukir nama rindu,
Tanpa kata penghubung, hanya kehampaan yang merayap.
Malam-malam hening, dipenuhi oleh desiran rindu,
Seperti lagu yang terus berputar, tak pernah reda.
Tidak ada pertanyaan, tidak ada jawaban,
Hanya rindu yang membentang, tanpa titik bertemu.
Di dalam doa yang terucap, di setiap hembusan angin,
Aku merindukanmu, tak ada syarat, tanpa pamrih.
Hati ini melangkah, menembus ruang dan waktu,
Merindukanmu, tanpa pertanyaan yang menggantung.
Rindu tanpa tapi, sederhana seperti embun pagi,
Mengalir dalam diam, tanpa menghakimi.
Seolah waktu tak berdaya, di hadapan rindu ini,
Merindukanmu, tanpa batas, tanpa pengecualian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H