Mohon tunggu...
Santi Septiani
Santi Septiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Di setiap kata yang tertulis, terbentang dunia yang tak terhingga

Seorang perempuan yang sedang berusaha menciptakan jejak bermakna dalam perjalanan hidupnya menuju impian sebagai seorang guru Bahasa Indonesia yang mampu memberi inspirasi dan wawasan untuk banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dalam Sebuah Keraguan

11 Desember 2023   09:24 Diperbarui: 11 Desember 2023   09:27 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam redup senja, keraguan bersembunyi,

Seperti bayangan yang melintas gelap,

Antara langkah ragu dan kepastian yang kabur,

Hatiku terjerat dalam benang yang rapuh.

Di persimpangan jalan, pikiran terombang-ambing,

Antara mimpi yang terbang dan kenyataan yang terhampar,

Dalam kelam malam, bintang-bintang berbisik lembut,

Mengisahkan cerita tentang keraguan yang terpendam.

Bibirku terkatup rapat, tidak berdaya bicara,

Sedangkan hatiku berkisar dalam tanda tanya,

Menggumamkan kerinduan pada kejelasan,

Namun keraguan menguasai panggung hatiku.

Cahaya remang menyelinap di sudut keraguan,

Seolah menyapa dengan kilatan keraguan,

Apakah langkah ini benar, ataukah keliru,

Dalam kebimbangan, hatiku menari ragu.

Dalam detik-detik keraguan, ada keindahan tersendiri,

Seakan melahirkan kebijaksanaan dari ketidakpastian,

Namun, dalam keraguan itu pula, hati merintih,

Mencari jawaban yang hilang dalam kabut malam.

Tapi tahukah, di antara ragu yang menggelayut,

Bunga keberanian mungkin tumbuh merona,

Sebuah petunjuk mungkin menari di balik keraguan,

Mengarahkan langkah pada jalan yang sebenarnya.

Jadi, biarkan keraguan itu menyapa hati,

Sebagai teman yang memberi pertanyaan-pertanyaan,

Karena dalam keraguan, terkadang kita menemukan,

Jalan menuju kebijaksanaan dan pencerahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun