Mohon tunggu...
Santi Septiani
Santi Septiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Di setiap kata yang tertulis, terbentang dunia yang tak terhingga

Seorang perempuan yang sedang berusaha menciptakan jejak bermakna dalam perjalanan hidupnya menuju impian sebagai seorang guru Bahasa Indonesia yang mampu memberi inspirasi dan wawasan untuk banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bincang Langit Part 3

23 November 2023   04:34 Diperbarui: 30 November 2023   08:58 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sela-sela riuh gemuruh, kita menemukan ketenangan dalam diri,Langit yang kelam menyimpan rahasia kekuatan yang terpendam.Hati yang menjadi payung bagi yang lemah, membentuk jalinan kebersamaan,
Melangkah penuh keyakinan, kita menjelajahi lorong-lorong takdir yang tak terduga.

Pelangi menghiasi langit setelah hujan reda,
Begitu juga kebahagiaan yang tumbuh setelah badai mereda.
Tetaplah berdiri tegak di hadapan tantangan,
Sebab di setiap rintangan, kita menemukan kekuatan yang tak terduga.

Biarkan setiap titik hujan menjadi penata wajah tanah yang kering,
Menyuburkan benih harapan yang tumbuh dalam kebersamaan.
Hidup adalah sajak indah yang dinyanyikan oleh waktu,
Bersama-sama, kita menari dalam irama yang tak terduga.

Kenangan adalah lukisan di langit, indah dalam keberagaman warna,
Jalinan kisah yang tak terhapus oleh waktu yang terus berjalan.
Meski langit kadang sendu, keindahan itu tetap bersinar,
Sebab dalam setiap warna, ada pelajaran dan kebijaksanaan yang membimbing kita.

Takdir membentuk jalan kita, meski tak selalu sesuai rencana,
Namun, di setiap persimpangan terdapat keajaiban yang menanti.
Mari kita terus bersama, menjelajahi perjalanan yang maha agung,
Sebab langit, dengan semua misterinya, adalah saksi bisu dari kehidupan yang tak kan bisa untuk dilupakan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun