Mohon tunggu...
Santi Septiani
Santi Septiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Di setiap kata yang tertulis, terbentang dunia yang tak terhingga

Seorang perempuan yang sedang berusaha menciptakan jejak bermakna dalam perjalanan hidupnya menuju impian sebagai seorang guru Bahasa Indonesia yang mampu memberi inspirasi dan wawasan untuk banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bincang Langit Part 1

21 November 2023   14:09 Diperbarui: 22 November 2023   12:37 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit tidak selamanya membiru cerah di atas kepala kita

Badai berkecamuk, hujan deras mengalir tanpa henti

Namun, itulah keindahan perjalanan hidup yang maha agung

Cintailah langit dengan segala rupa, dalam kejujuran dan setia yang tak bertepi

Pada saat mendung menggurita, awan gelap berkumpul dan menaungi langit

Kita belajar menahan diri, berjalan tegak di tengah hujan yang deras

Ketika petir membelah langit, dan angin meniup dengan gencar

Keberanian dan ketabahan kita diuji, menguatkan hati yang rentan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun