Mohon tunggu...
Santi Septiani
Santi Septiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Di setiap kata yang tertulis, terbentang dunia yang tak terhingga

Seorang perempuan yang sedang berusaha menciptakan jejak bermakna dalam perjalanan hidupnya menuju impian sebagai seorang guru Bahasa Indonesia yang mampu memberi inspirasi dan wawasan untuk banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sangkala

16 November 2023   15:23 Diperbarui: 16 November 2023   15:25 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kusingkap coretan abstrak sang waktu

Mencoba mencari kembali kepastian perjalanan panjang alurku

Adakah ia 'kan berpadu melekat kuat?

Dalam detak jantung kanvas buana

            Seketika titik pandangku terhenti

            Pada sorotan mata yang tajam memandang diri

            Abu-abu dan berlatarkan polesan buram

            Siluet itu tetap menari-nari dalam benakku

            Asaku kemudian mengembara

            Sedangkan siung angka melambung, melaju, mencengkram

            Pekat sesal memenjara detik yang telah hanyut berlalu

            Hilang tak terlihat, melebur bersama ilusi

Mataku kini menutup, kemudian membuka

Di titik ini berusaha bangkit

Agar buram itu luntur dan habis terbuang

Kan ku peluk nirmala

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun