Mohon tunggu...
Kalamqalam
Kalamqalam Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa

ليس المرء يولد عالما

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sayang

16 Januari 2025   17:18 Diperbarui: 16 Januari 2025   17:28 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi keluarga (sumber: pinterest)

Berdebar jantungku kencang,

memandangmu di seberang,

rasa riang tak terbayang,

membuatku semakin bersemangat untuk bertemu denganmu, sayang.

Aku yang baru melepas sepatu,

memelukmu dengan hangat serta bermutu,

bukan siapa - siapa dan yang lain litu,

hanya ibuku yang ku rangkul dan ku tumpu.

Ayah,

jangan lupa dengan pemandu arah,

saat aku tersesat dan lemah,

saat diriku penuh amarah.

Ayahku sayang,

kau rela banting tulang untuk membuatku kenyang,

dan rasa sayang yang kau berikan tak terbilang,

sama dengan ibu yang melahirkan ku dengan rasa sakit tak kepalang.

Ibu, Ayah, kalian lah yang aku sayang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun