Berdebar jantungku kencang,
memandangmu di seberang,
rasa riang tak terbayang,
membuatku semakin bersemangat untuk bertemu denganmu, sayang.
Aku yang baru melepas sepatu,
memelukmu dengan hangat serta bermutu,
bukan siapa - siapa dan yang lain litu,
hanya ibuku yang ku rangkul dan ku tumpu.
Ayah,
jangan lupa dengan pemandu arah,
saat aku tersesat dan lemah,
saat diriku penuh amarah.
Ayahku sayang,
kau rela banting tulang untuk membuatku kenyang,
dan rasa sayang yang kau berikan tak terbilang,
sama dengan ibu yang melahirkan ku dengan rasa sakit tak kepalang.
Ibu, Ayah, kalian lah yang aku sayang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI