Mohon tunggu...
Septian Hakim
Septian Hakim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi bermain dan Menugas

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Terjebak Dalam Jaring Nomophobia? Menguak Kecanduan Ponsel dan Dampaknya pada Kesehatan Mental di Kalangan Remaja

25 Desember 2023   19:48 Diperbarui: 25 Desember 2023   20:41 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terjebak dalam Jaring Nomophobia? Menguak Kecanduan Ponsel dan Dampaknya pada Kesehatan Mental di kalangan Remaja

Penggunaan Ponsel  telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari di era saat ini, menghasilkan perubahan yang substansial dalam cara kita berkomunikasi, bekerja, dan menjalani kegiatan sehari-hari. Telepon seluler tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi semata, melainkan juga sebagai perangkat serbaguna yang memberikan akses kepada berbagai layanan dan informasi.

Apa itu Nomophobia

Nomophobia, yang merupakan singkatan dari "No Mobile Phone Phobia" atau "Ketakutan akan Kehilangan Ponsel" dalam bahasa Indonesia, mengacu pada keadaan ketergantungan atau ketidaknyamanan emosional yang muncul ketika seseorang tidak memiliki akses atau kehilangan ponsel mereka. Individu yang mengalami nomophobia mungkin mengalami tingkat kecemasan, kepanikan, atau stres yang signifikan jika mereka tidak dapat menggunakan atau mengakses perangkat seluler mereka.

Tanda - Tanda & Dampak yang dialami

Tanda-tanda nomophobia meliputi perasaan cemas ketika ponsel mati atau tidak berfungsi, ketidaknyamanan saat berada di daerah tanpa sinyal, atau kekhawatiran terkait kehilangan ponsel. Kondisi ini umumnya dikaitkan dengan ketergantungan pada teknologi komunikasi dan penggunaan ponsel yang berlebihan.

Nomophobia dapat berdampak besar pada kesehatan mental, memicu rasa cemas, gangguan panik, dan agoraphobia. Penting untuk mengambil tindakan pencegahan dan melibatkan orang tua serta individu secara aktif dalam menangani masalah ini.

Daftar Pustaka

 Bragazzi, N. L., & Del Puente, G. (2014). A proposal for including nomophobia in the new DSM-V. Psychology Research and Behavior Management, 7, 155--160.

https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/63103703/Zahid_Zufar_A_ESAI_Autosaved20200427-89611-t9qozi-libre.pdf?1587971500=&response-content-disposition=inline%3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun