Mohon tunggu...
Septian Dwi Cahyani
Septian Dwi Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa pertanian di Universitas Kristen Satya Wacana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

[Kearifan Lokal] Memaknai Tembang Ketawang Ibu Pertiwi dalam Pertanian Berkelanjutan

17 Juli 2023   15:02 Diperbarui: 17 Juli 2023   15:12 1096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kearifan lokal ialah cara pandang hidup dan ilmu pengetahuan yang disertai berbagai strategi kehidupan dalam bentuk aktivitas dan kebiasaan masyarakat dalam kehidupannya. Kearifan lokal merupakan bentuk -- bentuk kebijaksanaan yang dilandasi nilai-nilai kebaikan yang dipercayai, diterapkan dan dijaga keberadaannya secara turun menurun oleh suatu kelompok orang di wilayah yang menjadi tempat tinggalnya[1].

Kearifan lokal merupakan kebenaran yang sudah menjadi tradisi atau ajaran ajeg di suatu daerah. Di dalamnya terkandung nilai kehidupan yang baik, yang perlu dipahami dan dilestarikan agar bisa menjadi pegangan hidup. Kearifan lokal juga sebagai bisa berasal dari interaksi masyarakat terhadap lingkungan atau pada interaksi antar manusia.

Salah satu bentuk kearifan lokal adalah lagu yang berasal dari puisi jawa lama atau biasa disebut Tembang. Menurut KBBI, kata Tembang diartikan sebagai syair atau puisi yang dinyanyikan. Tembang berisikan rangkaian kata yang diiran bunyinya dan mengedepan harmonisasi, kata-kata itu tidak hanya terdengar indah namun memiliki pesan dan maksud yang ingin pengarang sampaikan kepada pendengarnya[2].

Mengenal Tembang Ketawang Ibu Pertiwi

Tembang Ketawang Ibu Pertiwi dikarang oleh Ki Nartosabdo, beliau adalah seorang Dalang dan seniman musik dari jawa tengah. Salah satu karyanya adah tembang Ketawang Ibu Pertiwi. Berikut sepenggalan liriknya

https://youtu.be/9SPOObq4b_4

Ibu Pertiwi

Paring boga lan sandhang kang murakabi

Peparing rejeki manungsa kang bekti

Ibu Pertiwi... Ibu Pertiwi...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun