Ragamu ku kremasi, sukmamu menuju illahi, khayalku menghentikan fantasi, jiwaku kini hanya terisi sepi, derap kencang tragedi
Kesal pada pohon ke pohon yang kutebangi tiada lumat senyummu dalam api
Mataku mengacaukan segalanya!
Menyemburkan air dari pegunungan Himalaya
Menyeruak samudera Hindia dengan segera
Yang hanya mematikan unggun mungilku yang ku jaga semalam suntuk, bak pagelaran wayang kulit saja
Andai mataku mengeluarkan minyakÂ
Seperti malam yang dingin kita lalui bersama
Akan lebih mudah membakarmu dalam kenang
Seharum setanggi yang ku bakar di ruang puja, lalu menghilang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H