Mohon tunggu...
Septiandra
Septiandra Mohon Tunggu... Wakil Pialang PT. Millennium Penata Futures -

Hanya pembaca biasa yang mencoba untuk ikut bersuara... Maksud saya, ikut menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Fenomena Asal Tuding

2 Maret 2016   12:14 Diperbarui: 2 Maret 2016   17:24 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masalah dan Saran

Tuding-menuding semakin marak di media sosial, tidak perduli dari kalangan mana pun. Jika tudingan tersebut benar atau fakta pun menurut saya tidak sebaiknya disampaikan secara langsung dan terbuka di media sosial. Jika memang tujuan tudingan tersebut positif, untuk mengritik sebuah kebijakan misalnya, bukankah masih ada cara yang lebih santun?

Silahkan sampaikan secara lugas dan disertai saran atau solusi, namun tujukan saja kepada sang lawan pribadi tanpa mengundang orang lain untuk ikut beropini. Jika tujuan tudingan tersebut negatif, wajar saja sang penuding mengungkapnya di media sosial, agar banyak pihak ikut terprovokasi dan membantunya untuk mencapai tujuannya. Itu pun kalau tudingan tersebut benar adanya.

Jika tudingan tersebut ternyata tidak benar lalu sengaja diungkap terbuka di media sosial, maka dapat dikatakan sang penuding memang sengaja mencari pendukung yang kebetulan memiliki pendapat yang sama. Ia melakukan ini dengan harapan pendukungnya secara sukarela menyebarkan tudingan tersebut. Saya tidak tahu, apakah hal ini dapat dianggap sebagai menyebar fitnah? Jika iya, maka saya ikut berduka bagi mereka yang ikut menyebarkannya. Saran saya: berhati-hatilah.

Di Kompasiana pun, tidak jarang saya melihat keberadaan fenomena tersebut. Mungkin karena penggunanya mulai ramai, dan itu adalah hal yang positif. Faktanya, hal positif pun mengundang sesuatu yang negatif untuk hadir. Selama sesama pengguna media dapat berpikir lebih bijak, saya rasa fenomena asal tuding ini tidak akan berkembang.

Nah, tudingan apa saja kah yang pernah Anda terima? Anda dapat mencocokkan kategori tudingan tersebut di artikel saya ini. Ah... kok saya malah promosi di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun