Penyerahan pengantin pria adalah prosesi dimana pengantin pria secara resmi diserahkan oleh orang tua dan keluarga pria kepada orang tua dan keluarga wanita. Penyerahan pengantin pria dilakukan setelah akad nikah, biasanya di rumah pengantin wanita.Â
Penyerahan pengantin pria melambangkan pengakuan dan penghormatan dari pihak pria kepada pihak wanita. Penyerahan pengantin pria juga melambangkan permulaan hubungan kekeluargaan antara kedua belah pihak.
7. Panggih
Panggih adalah prosesi dimana kedua mempelai bertemu dan bersatu untuk pertama kalinya sebagai suami dan istri. Panggih dilakukan di halaman rumah pengantin wanita, biasanya di siang atau sore hari. Panggih memiliki banyak ritual dan simbol, antara lain:
- Penyerahan sanggan, yaitu tebusan dari pihak pria kepada pihak wanita berupa uang, emas, atau barang berharga lainnya. Sanggan melambangkan penghargaan dan penghormatan dari pihak pria kepada pihak wanita.
- Balangan gantal atau lempar sirih, yaitu ritual dimana kedua mempelai saling melempar sirih yang berisi bunga melati, kapur, dan pinang. Balangan gantal atau lempar sirih melambangkan saling memberi dan menerima, serta saling menghargai dan menghormati antara suami dan istri.
- Kacar kucur, yaitu ritual dimana pengantin pria menuangkan sejumlah uang logam ke dalam mangkuk yang dipegang oleh pengantin wanita. Kacar kucur melambangkan kewajiban suami untuk memberi nafkah kepada istri, serta harapan agar kedua mempelai dapat hidup berkecukupan dan sejahtera.
- Dahar klimah, yaitu ritual dimana kedua mempelai saling memberi makan nasi kuning, telur, dan pisang. Dahar klimah melambangkan saling berbagi dan menyantuni antara suami dan istri, serta harapan agar kedua mempelai dapat hidup harmonis dan bahagia.
-Â Tampi sari, yaitu ritual dimana kedua mempelai saling menepuk pundak dan dada masing-masing. Tampi sari melambangkan saling menguatkan dan menenangkan antara suami dan istri, serta harapan agar kedua mempelai dapat saling mendukung dan menghibur.
- Wiji dadi, yaitu ritual dimana kedua mempelai saling memecahkan telur ayam kampung yang diletakkan di atas kaki masing-masing. Wiji dadi melambangkan saling mengalah dan memaafkan antara suami dan istri, serta harapan agar kedua mempelai dapat saling menyayangi dan menghormati.
Kesimpulan
Pernikahan adat Jawa adalah tradisi yang kaya akan makna dan nilai. Setiap prosesi dan simbol dalam pernikahan adat Jawa mengandung pesan dan harapan yang baik bagi kedua mempelai dan keluarga.Â
Pernikahan adat Jawa juga mengajarkan kedua mempelai untuk menjalani kehidupan berumah tangga yang harmonis, sejahtera, dan berkah.