Sapi adalah salah satu hewan ternak yang memiliki nilai ekonomi tinggi, baik dari segi daging maupun susu. Namun, untuk mendapatkan sapi yang berkualitas, peternak harus memberikan pakan yang berkualitas pula.Â
Pakan yang berkualitas adalah pakan yang mengandung nutrisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan sapi.
Namun, ketersediaan pakan untuk sapi di Indonesia seringkali mengalami masalah, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti perubahan iklim, bencana alam, persaingan lahan, fluktuasi harga, dan lain-lain.Â
Akibatnya, peternak seringkali kesulitan untuk mendapatkan pakan yang cukup dan murah untuk sapi mereka. Oleh karena itu, penting bagi peternak untuk mencari alternatif pakan sapi yang dapat mengatasi masalah ketersediaan pakan.Â
Alternatif pakan sapi adalah pakan yang berasal dari sumber-sumber yang berbeda dari pakan konvensional, seperti limbah pertanian, industri, atau rumah tangga. Alternatif pakan sapi dapat memberikan beberapa manfaat, seperti:
1. Menghemat Biaya Pakan
Alternatif pakan sapi dapat menghemat biaya pakan, karena umumnya lebih murah dan mudah didapatkan daripada pakan konvensional.Â
Pakan konvensional adalah pakan yang berasal dari tanaman hijau, seperti rumput, jerami, atau leguminosa, dan pakan konsentrat, seperti jagung, dedak, bungkil, atau pelet.Â
Disarankan jika menggunakan pakan hijauan, sebaiknya dicacah terlebih dahulu menggunakan mesin chopper rumput agar kualitas pakan tetap terjaga meskipun telah dicacah.
Pakan konvensional memiliki kandungan nutrisi yang baik, tetapi juga memiliki harga yang tinggi dan fluktuatif.
Sedangkan, alternatif pakan sapi adalah pakan yang berasal dari limbah yang biasanya tidak dimanfaatkan, seperti ampas tahu, ampas kelapa, kulit kopi, kulit coklat, singkong, tongkol jagung, dan lain-lain.Â
Alternatif pakan sapi memiliki kandungan nutrisi yang cukup, tetapi juga memiliki harga yang rendah dan stabil. Dengan demikian, peternak dapat menghemat biaya pakan hingga 50%.