Dalam buku "Politics" (2013) oleh Heywood, dikatakan bahwa hampir di setiap tingkatan, politik terkait dengan ekonomi. Politik mempengaruhi hasil ekonomi dalam berbagai cara, contohnya dari kemampuan negara. Partai politik, misalnya, bersaing memperebutkan kekuasaan dengan menjanjikan peningkatan ekonomi, pertumbuhan, mengurangi inflasi, mengatasi kemiskinan, dan sebagainya.Â
Dasar proses politik tidak lebih dari refleksi kelas sistem. Dalam film berjudul parasite, terlihat dua kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin. Dimana salah satu keluarga tersebut adalah pengangguran, yang hanya bekerja melipat kotak pizza yang penghasilannya sangat rendah dan tinggal di rumah semi bawah tanah yang hampir setiap harinya terganggu dengan orang lain yang melewati rumahnya. Sementara satu keluarga lainnya sangat berbanding terbalik, mereka hidup dengan sangat nyaman. Akar permasalahan dari kesenjangan ini adalah tidak meratanya pendapatan dari setiap warga Negara di setiap daerah, juga pembangunan yang tidak merata di setiap wilayah.
Dari hal tersebut, dapat terlihat bahwa kesenjangan ekonomi dapat mengakibatkan suatu kelas sosial melakukan hal yang terlibat dengan proses hukum. Permasalahan kesenjangan ekonomi utamanya sering terjadi karena ketidakmerataan pendapatan dan perbedaan di antara msyarakat.Â
Salah satu yang mempengaruhi kesenjangan adalah realitas sosial-ekomomi yang terjadi (Meyrizki & Pandjaitan, 2011). Menurut Ellis (1994) kemiskinan merupakan gejala multidimensional yang dapat ditelaah dari dimensi ekonomi, sosial politik. Film parasite menggambarkan realitas sosial-ekonomi yang sering terjadi dalam kehidupan manusia.Â
Bagi pemerintah, pertumbuhan ekonomi diperlukan untuk memperkuat sruktur perekonomian nasional terutama dalam meningkatkan penyerapan tenaga kerja yang terus meningkat, seiring dengan peningkatan angkatan kerja rata- rata pertahun. Pertumbuhan dapat mempercepat kesejahteraan masyarakat melalui program strategis bersifat jangka pendek. Namun, pertumbuhan ekonomi yang tidak terkendali justru akan mendorong terjadinya disparitas antar sektor, kesenjangan antar pelaku usaha ekonomi, serta kesenjangan pendapatan dalam masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas perlu diperkuat dengan pilihan kebijakan ekonomi yang memberikan pemihakan dan kesempatan serta akses luas kepada masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang tidak terkendali disertai dengan penguasaan ekonomi secara tidak seimbang, akan melahirkan kesenjangan ekonomi dan kemiskinan yang lebih terbuka. Untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi, diperlukan afirmasi atau keberpihakan kebijakan dari pemerintah sebagai instrumen penyeimbang dan menjadi agenda utama dalam mewujudkan pemerataan kesempatan berusaha, akses terhadap sumber ekonomi, serta kesetaraan dalam mengelola program ekonomi.
   Pencapaian pertumbuan ekonomi mampu mengurangi tingkat kemiskinan dan memperbesar jumlah kelas menengah. Namun, disisi lain juga memperlebar ketimpangan ekonomi. Menurut Bank Dunia, manfaat dari pertumbuhan ekonomi lebih dinikmati oleh 20% masyarakat terkaya. Sementara sekitar 80% penduduk, lebih dari 205 juta orang terlihat merasa masih tertinggal. Selain itu, isu ketimpangan kesejahteraan ini sangat penting untuk ditangani pemerintahan daripada mendorong pertumbuhan ekonomi. Ketimpangan ekonomi harus menjadi agenda serius pemerintahan yang diiringi dengan  upaya pemerintah untuk memperbaiki kualitas pertumbuhan ekonomi. Pencapaian pertumbuhan yang tinggi tanpa dibarengi kualitas distribusi pedapatan justru dapat menimbulkan perlambatan pertumbuhan dan peningkatan risiko konflik sosial.
   Selain kebijakan ekonomi, kebijakan yang diduga turut menstrimulir kesenjangan sosial adalah kebijangan penataan lahan (tata ruang). Penerapan kebijakan penataan lahan selama ini belum dapat mendatangkan manfaat bagi masyarakat. Tarik menarik berbagai kekuatan dan kepentingan seringkali menimbulkan konflik antara pengusaha besar dan masyarakat. Di setiap rezim pemerintahan, salah satu ukuran keberhasilan pemerintahan adalah indikator penilaian kemampuan melakukan dan menyelenggarakan pembangunan serta berhasil dalam menurunkan kesenjangan ekonomi antar golongan dalam masyarakat. Kesenjangan ekonomi atau yang lebih dikenal dengan kesenjangan pendapatan, kesenjangan kekayaan, dan jurang antara yang kaya dan miskin mengacu pada persebaran ukuran ekonomi diantara individu dan kelompok dalam satu jumlah populasi tertentu yang biasanya diukur berdasarkan jumlah penduduk suatu Negara.
   Upaya memastikan kesetaraan akses pendidikan yang bermutu perlu dilakukan secara terus menerus oleh pemerintah yang diperkuat dengan peningkatan keterampilan mereka yang sudah bekerja, melalui balai latihan kerja yang tersedia. Peningkatan keterampilan pekerja saja belum cukup, melainkan harus ada pemihakan dari pemerintah yang jelas. Thomas Piketty menulis karya besarnya pada 2013, Capital in the 21st Century. Argumen utama yang diajukan adalah bahwa kesenjangan ekonomi adalah dampak dari kapitalisme yang hanya bisa dikurangi dengan kebijakan aktif negara.
   Berdasarkan pendapat Keban (1994), pemerintah dilihat sebagai pihak yang justru merangsang timbulnya kemiskinan. Pandangan radikal memandang bahwa kemiskinan disebabkan struktur kelembagaan seperti ekonomi dan politiknya, maka kebijakan yang dapat ditempuh adalah dengan melakukan perubahan kelembagaan ekonomi dan politik secara radikal. Pada film parasite terlihat bahwa keluarga miskin sangat terobsesi dengan keluarga kaya dan hanya ingin hidupnya menumpang seperti parasit. Hal itu sejalan dengan gagasan Ekonomi politik klasik, dari tulisan Adam Smith dan David Ricardo (1772 --- 1823) bahwa individu, sebagai makhluk yang tertarik pada diri sendiri secara rasional atau 'memaksimalkan utilitas', dimana seseorang bertindak untuk mencapai kenikmatan terbesar.
      Setelah kita mengamati dan mengulas film yang disutradarai oleh Boong Joon-ho ini dalam sudut pandang ekonomi politik berdasarkan buku "Politics" (2013) oleh Heywood dan beberapa pandanga para ahli, kita juga akan membahas apa itu sebenarnya ekonomi politik dalam sudut pandang teori Caporaso dan Levine pada tahun 1992 yang masih sangat relevan higga saat ini. Teori Caporaso dan Levine ini adalah sebuah teori yang membahas khusus teori mengenai ekonomi politik dan tentu juga teori perpolitikan di dunia.
Berdasarkan teori Caporaso dan Levine (1992), terdapat tiga unsur utama dari dunia politik, yakni akses non politik ke pemerintah, publik non politik, dan kekerabatan otoritas non politik, yang apabila ketiga unsur tersebut dipadukan menjadi satu, maka menjadi unsur otoritas pemerintahan sektor publik. Ekonomi dan politik adalah 2 unsur bagian dari aspek kehidupan yang tidak bisa dipisahkan, karena situasi ekonomi juga bergantung kepada fenomena politik yang sedang terjadi. Angka pertumbuhan ekonomi di Asia yang tumbuh demikian pesatnya, khususnya Korea Selatan, justru berkontribusi begitu besar tepatnya pada meningkatnya jumlah angka kemiskinan yang semakin menyoroti ketidaksetaraan antar kelas kasta.
Ketidaksetaraan kelas kasta ekonomi tersebut disebabkan oleh adanya reformasi neo-liberal di Korea Selatan yang memperlambat pertumbuhan ekonomi, mengurangi stabilitas pekerjaan, dan memiliki pendapatan yang optimal, pemecatan hubungan kerja, serta mengurangi norma perlindungan hukum pekerja, yang sangat memperlemah produktivitas pekerjaan seumur hidup karena menurunnya mobilitas sosial, sehingga menghasilkan rasa frustasi yang dirasakan juga bagi semua elemen masyarakat khususnya petinggi negara. Tetapi berkat meningkatnya sektor perekonomian yang begitu melejit di Korea, berhasil mengangkat Korea dari yang sebelumnya tergolong ke dalam negara yang lumayan miskin, yang berhasil menjadi salah satu negara maju di dunia.
Keluarga kaya yang bernama Keluarga Park sedangkan yang keluarga proletar adalah Keluarga Kim. Perbedaan yang mencolok dari Keluarga Park dan Keluarga Kim dalam memecahkan permasalahannya masing-masing. Keluarga Park meskipun keluarganya kaya raya, mereka menyelesaikan permasalahan kehidupannya dengan menggunakan uang, tetapi selalu ada rahasia yang tersembunyi di antara mereka. Berbanding terbalik dengan Keluarga Kim meskipun selalu merasa gagal dalam karier mereka, tetapi mereka saling terbuka satu sama lainnya dan saling bersatu.Â
Kehidupan Keluarga Park meskipun sukses dalam segi kekuasaan dan ekonomi, tetapi cukup malang dengan nasib keutuhan keluarganya. Putra Mr. Park yang memiliki gangguan kepribadian, menjadikan dirinya selalu berbuat onar dikarenakan kurang didikan dari orang tuanya yang sibuk mencari tahta kekuasaan serta bisnis yang "membutakan" mereka terhadap kondisi keluarganya. Ini cenderung terbalik dengan suasana Keluarga Kim yang hangat karena saling kompak dan sang anak pun memiliki keterampilan yang mumpuni, walaupun mereka dicap sebagai orang yang malas.Â
Kasta atas berupaya untuk menarik batas dan menetapkan aturan kepada orang-orang yang mereka anggap sebagai kalangan inferior. Dari ketidaksetaraan ini juga menimbulkan pemikiran sebagian orang menjadi egaliter. Gaya hidup Amerika tentu saja mempengaruhi kehidupan sehari-hari Keluarga Park. Rumah Keluarga Park yang menganut gaya Amerika, sedangkan rumah Keluarga Kim direpresentasikan sebagai pemukiman informal dari proyek perkotaan yang tidak disusun dengan baik.
Ketidakadilan perekonomian dan perpolitikan di Korea Selatan juga dipicu oleh ketidaksetaraan gender, yakni dimana jenis kelamin tertentu berhak untuk mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi dibanding jenis kelamin lainnya. Padahal setiap orang meskipun jenis kelamin atau status gender mereka berbeda, tetap memiliki kesempatan yang sama, meskipun dapat diklasifikasikan lagi berdasarkan kemampuan mereka.Â
Semua orang berhak menjadi pemimpin, tanpa memandang status jenis kelamin mereka. Selain itu, terkadang ada juga kasus di sebuah perusahaan yang mewajibkan salah satu karyawan wanitanya untuk dinikahi oleh anak perusahaan karena alasan tertentu, misalnya karena untuk menutupi urusan hutang-piutang yang akhirnya terselesaikan apabila kedua belah pihak bersatu padu dalam menyelesaikan konflik mereka.
Keluarga Kim sebelumnya pernah bergabung di bisnis makanan, yakni menggeluti usaha restoran ayam goreng dan Kue Chinese Castella. Tetapi bisnis tersebut pada akhirnya gulung tikar sehingga Keluarga Kim melakukan profesi yang termasuk "kelas rendahan", yakni melipat kemasan pembungkus pizza yang dilakukan bersama-sama yang digeluti oleh seluruh anggota keluarganya serta Mr. Kim yang berprofesi sebagai seorang supir.Â
Kekuatan ekonomi yang dimiliki oleh kelas atas merepresentasikan dan memberi relasi terhadap kekuasaan dengan kepemilikan kekayaan. Uang memberikan keleluasaan bagi pemiliknya untuk mengakses segala hal dalam hidup yang tentu saja memberikan pengalaman baru kepada pemiliknya. Â Keluarga Kim pun akhirnya bisa lolos dari jeratan keluarga Park setelah mengikuti kegiatan rekreasi piknik yang gagal. Uang juga direpresentasikan sebagai power (kekuatan) bagi seseorang dalam menguasai market (pasar), sehingga sangat erat kaitannya denga dunia politik yang mengandalkan power and money.
Ketidaksetaraan kehidupan yang melibatkan unsur absolut dan relatif ini bisa dikaitkan dengan kondisi ekonomi politik di negara China. Seperti yang kita ketahui, setelah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dikuasai oleh pemerintahan komunis dan Masa Revolusi Kebudayaan di bawah Presiden Mao Zedong yang begitu menyiksa perekonomian masyarakat RRT. Ketika pemerintahan tersebut runtuh, kemudian dilanjutkan oleh sistem pemerintahan Xi Jinping yang membawa RRT tumbuh menjadi negara super power dalam perekonomian dunia. Â
Film Parasite juga mengisahkan kehidupan alternatif masyarakat pasca Perang Korea dan perang dingin lainnya serta kehidupan masa pasca kolonialisasi Jepang. Yang patut untuk disayangkan adalah Pemerintah Korea Selatan yang mengabaikan kekuatan ini, padahal sebenarnya mereka bisa bersikap lebih progresif dalam bertindak dalam menangani permasalahan ketidaksetaraan hak politik ekonomi setiap warganya. Tetapi di sisi lain, Pemerintah Korea Selatan sudah mulai berupaya memberikan upah minimum secara besar-besaran. Penduduk Korea pun mendistribusikan pendapatan mereka melalui pajak dan sistem transfer.
Dari berbagai pernyataan relevansi Film Parasite dengan aspek politik-ekonomi yang gencar-gencarnya mengangkat isu permasalahan ketidaksetaraan kehidupan dua kasta utama, yakni upper class (kelas atas) dengan lower class (kelas bawah atau proletar), dapat disimpulkan bahwa ketidaksetaraan membawa masyarakat kepada kasus superioritas-inferioritas yang memicu terjadinya diskriminasi status baik itu dalam ekonomi-politik pihak tertentu yang sangat vital pengaruhnya terhadap keberlangsungan kehidupan masyarakat negara. Kemudian, berdasarkan teori dari Caporaso dan Levine (1992), film Parasite menyisipkan isu politik yang sedang maraknya terjadi di kelas sosial. Meskipun kesenjangan dan ketidaksetaraan status kehidupan membawa kesengsaraan bagi kehidupan kasta sosial, khususnya kasta proletar, tetapi tetap saja ada sisi keunggulan yang diangkat oleh Film Parasite, yakni kekompakan sebuah keluarga yang menjadikan kehidupan menjadi lancar dan sejahtera.
Squid Game merupakan sebuah drama serial bergenre Thriller yang berasal dari Korea Selatan yang dapat disaksikan melalui aplikasi berbayar Netflix. Di awal film ini diceritakan tentang situasi kehidupan seorang laki -- laki bernama Gi Hun yang sengsara akibat dipecat dari pekerjaannya sehingga dia menjadi pengangguran. Setelah dipecat, Gi Hun ini dihadapkan pada beberapa masalah, seperti terlilit utang oleh rentenir, ditinggalkan oleh istri serta anaknya, dan ibunya yang divonis terkena diabetes tidak bisa melakukan operasi. Dari berbagai permasalahan yang dihadapi Gi Hun tersebut tergambarkan realita belum terbukanya lapangan pekerjaan secara maksimal sehingga mengakibatkan kehidupan ekonomi masyarakat yang belum sejahtera secara merata. Ketika Gi Hun sedang merenung, dia bertemu seorang laki -- laki misterius yang menawarinya untuk ikut serta dalam sebuah permainan dengan hadiah sebesar 45,6 miliar won. Tanpa pikir panjang Gi Hun pun segera menerima tawaran tersebut dan menunggu di titik yang telah ditentukan. Jika dihubungkan melalu pendekatan ekonomi maka dapat dikatakan apabila alasan Gi Hun menerima tawaran tersebut karena dia sedang berada di dalam tekanan dan Gi Hun juga sudah buntu untuk memperbaiki kehidupan ekonominya sehingga yang membuatnya tidak mempunyai pilihan lain selain menerima ajakan tersebut. Hal -- hal seperti ini sebenarnya juga sering terjadi di kehidupan nyata, contohnya seorang ayah melakukan perbuatan terlarang yaitu mencuri, ketika bapak itu ditanya apa motifnya dia menjawab bahwa dia melakukan hal tersebut karena uang hasil curiannya untuk membeli handphone agar anaknya dapat mengikuti pembelajaran daring. Walau tujuannya bukan untuk kejahatan tetapi perbuatan ini tidak dapat dibenarkan sama sekali. Kejadian ini menjadi tanda apabila keadaan ekonomi keluarga seorang pelajar tidak semuanya mampu untuk mengikuti kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah.
      Oleh sebab itu, pertumbuhan ekonomi perlu lebih gencar lagi pelaksanaannya untuk memperkuat perekonomian nasional. Pertumbuhan ekonomi yang efektif dapat mempercepat masyarakat dalam memperoleh kesejahteraan, akan tetapi apabila pelaksanaan ekonomi yang kurang persiapan dan antisipasi dapat menyebabkan kesenjangan dan kecemburuan sosial di antara masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang tergesa -- gesa dapat menyebabkan masalah yang lebih besar lagi, oleh karena itu diperlukan persiapan yang benar - benar matang agar pelaksanaannya dapat berjalan secara maksimal dan tidak terjadi ketimpangan.
      Kemudian lanjut ke pembahasan film, setelah itu Gi Hun dibawa ke lokasi permainan menggunakan sebuah mobil. Di dalam mobil Gi Hun dan peserta yang lainnya dibius dan barang -- barang pribadinya disita seperti telepon genggam dan jam tangan, hal tersebut dilakukan oleh pihak penyelenggara agar kerahasiaan tempat permainan tetap tertutup. Akhirnya Gi Hun pun tiba di tempat permainan yang lokasinya dirahasiakan, di tempat permainan terdapat sebanyak 456 peserta yang juga ikut serta dalam permainan. Setelah itu pihak penyelenggara menjelaskan kepada para peserta tentang tahapan apa saja yang harus mereka lewati untuk mendapatkan hadiah utamanya, tahapan yang akan dimainkan sendiri merupakan beberapa permainan anak kecil yang ada di Korea Selatan salah satu contohnya seperti tarik tambang. Setelah itu para peserta diarahkan memasuki ruangan untuk segera memulai permainan pertama yaitu lampu merah dan lampu hijau. Dalam permainan ini, para peserta harus bisa mencapai garis finish sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Akan tetapi, mereka hanya diperbolehkan bergerak ketika boneka raksasa mengatakan lampu hijau, dan mereka harus berhenti saat mendengar lampu merah. Namun, apabila ada peserta yang melanggar, maka mereka akan langsung ditembak oleh orang -- orang berkostum merah yang bertugas mengawasi permainan. Dan akhirnya peserta lainnya pun panik dan marah sehingga mencari jalan keluar dan tidak banyak juga yang marah karena mereka merasa dibohongi oleh penyelenggara, keributan pun pecah dan sebagian besar dari peserta sudah tidak mempedulikan lagi hukuman dari melanggar aturan permainan.
      Alur cerita tidak hanya berhenti sampai di sana, akan tetapi saya tidak bisa menjelaskannya secara sangat rinci lagi, karena apabila anda penasaran silakan tonton sendiri. Dari film ini ini terdapat beberapa hal yang dapat saya petik dari aspek perekonomian, yang pertama yaitu hindari utang, sebagian besar para peserta ikut dalam permainan ini adalah karena mereka terlilit utang yang sangat banyak sehingga mereka tidak mampu untuk membayar yang mengakibatkan mereka tidak punya pilihan lain selain turut serta dalam permainan squid game ini. Lalu pelajaran kedua yang saya petik adalah jangan hanya mengandalkan satu sumber penghasilan, Di film ini, tokoh utama yang bernama Seong Gi Hun sebelumnya merupakan seorang karyawan. Namun, karena ada beberapa hal yang mengakibatkan dia dipecat dari pekerjaannya dan akhirnya terlilit utang. Di sini kita bisa memetik pelajaran jika kita tidak boleh bergantung pada satu sumber penghasilan saja. Selain bekerja sebagai karyawan, akan lebih baik apabila kita juga memiliki sumber pendapatan lainnya, baik itu membangun bisnis sampingan sendiri, menjadi content creator atau menjadi seorang influencer. Hal ini kita lakukan supaya sewaktu - waktu kita sudah keluar dari tempat kerja, kita masih memiliki sumber penghasilan lainnya.
      Selanjutnya mari kita ulas serial netflix yang menduduki peringkat pertama dalam kategori drama di 90 negara di dunia berdasarkan teori kapas dan Levine ( 1992) mengenai film yang sedang marak di media sosial ini, dalam sudut pandang ekonomi politiknya. Sebuah teori Kapas dan Levine yang muncul pada tahun 1992 ini berpandangan bahwa terdapat 3 teori atau unsur utama dari dunia politik yakni akses non politik ke pemerintah, publik non politik, dan keberatan-keberatan otoritas dan politik.Lalu kenapa di Korea masih banyak warga warganya yang tidak layak hidup atau memiliki banyak hutang atau ekonomi Korea sangat turun dalam beberapa kalangan karena itu terjadi di akibat ketidak setaraan kelas kasta ekonomi yang disebabkan oleh adanya reformasi non liberal yang ada di Korea Selatan untuk hal tersebut dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi mengurangi stabilitas pekerjaan dan memiliki pendapatan yang optimal. Lanjut pembahasan film di mana terdapat adegan dalam sebuah permainan tarik tambang dan melompati kaca-kaca di sana terdapat beberapa pengusaha yang menginvestasikan uang mereka hanya untuk melihat kesenangan semata hanya untuk melihat orang-orang mati begitu saja walaupun yang mereka investasikan tidak kecil yaitu senilai 456 juta Won.Dimana ini ada faktor ekonomi politik.Dimana para pengusaha bukannya berinvestasi untuk memajukan ekonomi Korea Selatan tetapi menginvestasikan banyak uang hanya untuk melihat banyak orang mati dan itu sangat tidak wajar atau tidak manusiawi. Halo lagi di mana hanya 1 orang pemenang lah yang mendapatkan uang tersebut atau hadiah tersebut dan dan banyak yang telah gugur yaitu sekitar 455 orang dan pemenangnya hanya 1 orang
      Dari film weekend ini juga mengisahkan kehidupan tentang banyak orang Korea yang terlilit hutang akibat bedanya Kasta orang di Korea iman ada kasta yang atas ada kata yang dibawa dan Di manakah saya yang bawa ini mereka pun sudah terlalu tebal dan hutang itu karena untuk berfoya-foya atau karena memang kebutuhan mereka yang sangat banyak dan mereka tidak bisa untuk memenuhinya Maka dari itu banyak dari mereka yang memiliki hutang banyak mengikuti kejuaraan game tersebut walaupun mereka Tidak diberitahu bahwa game tersebut akan merenggut nyawa mereka.
      Dari berbagai pertanyaan relevansi film squid game ini dari aspek politik ekonomi yang diajarkan cara meningkatkan isu Permasalahan investasi bodong dimana banyak investor-investor menginvestasikan uang mereka hanya untuk melihat banyak orang mati dan kesenangan pribadi dapat disimpulkan bahwa juga banyak orang Korea yang yang tidak layak hidup dan mereka banyak yang putus asa dalam hidupnya dan mereka tidak ingin mencari jalan keluar dan hanya ingin melakukan hal yang mudah saja Lalu berdasarkan teori dari caporaso dan Levine ( 1992). Film squid game ini menyisipkan isu politik yang yang terjadi di kalangan investor Dimana investor ini melakukan hal gila hanya untuk kesenangan Semata dan seharusnya pemerintah Korea Selatan mengetahui hal ini dan Menindaklanjuti tentang hal ini namun di akhir film itu kita tahu bahwa film series ini akan berlanjut di mana game tersebut akan terus ada Dan makin banyak orang yang kehilangan nyawa demi mengambil uang kita seberapa dan mereka Tidak diberitahu bahwa mereka akan direbut nyawanya maka dari itu pemerintah harus bersikap tegas dan harus memperbaiki kondisi ekonomi agar seluruh masyarakatnya dapat hidup layak..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H