Kritik pada Sistem Keuangan
Tidak semua orang setuju dengan sistem fractional reserve banking. Beberapa ekonom terkemuka, seperti Irving Fisher dan Milton Friedman, mengkritik keras sistem ini. Fisher, dalam bukunya "100% Money" (1935), mengusulkan agar bank diwajibkan menyimpan 100% dana nasabah sebagai cadangan. Ia berargumen bahwa sistem ini adalah akar dari inflasi dan ketidakstabilan ekonomi.
Selain itu ada Milton Friedman, ekonom pemenang Nobel yang berpendapat bahwa fractional reserve banking dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi karena bank cenderung menciptakan terlalu banyak uang selama masa boom dan mengurangi penciptaan uang selama resesi.
Dalam publikasinya berjudul "A Program for Monetary Stability" (1960), ia mengusulkan reformasi sistem perbankan, termasuk penerapan full reserve banking, untuk mencegah inflasi dan krisis keuangan yang terus berulang.
Dengan semakin kompleksnya sistem ekonomi dan semakin terhubungnya keuangan lintas negara, kita harus lebih kritis dalam melihat bagaimana dunia bekerja. Realitanya, tidak dipungkiri krisis ekonomi semakin sering terjadi.
Sejak tahun 2000 hingga saat ini, ekonomi dunia telah mengalami sekitar lima krisis keuangan berskala global. Mulai dari krisis dot com bubble 2001, krisis finansial global 2008, krisis Eurozone 2012, krisis pandemi Covid 2020, dan krisis inflasi global 2022.
Mungkin, sistem keuangan yang benar-benar sempurna tidak akan pernah ada. Uang bukan sekadar kertas atau angka di rekening bank. Ia adalah cerminan dari kepercayaan, aktivitas ekonomi, kebijakan yang saling terkait dan akan terus berevolusi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI