Mohon tunggu...
Septian Ananggadipa
Septian Ananggadipa Mohon Tunggu... Auditor - So let man observed from what he created

Pejalan kaki (septianangga7@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Catatan tentang Glasgow, Jejak Kecil di Balik Mimpi Besar

16 Oktober 2024   10:55 Diperbarui: 16 Oktober 2024   11:25 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
University of Glasgow. Sumber gambar: dok.pribadi

Glasgow berasal dari kata Glaschu, dalam bahasa Gaelic (bahasa tradisional Skotlandia) berarti "green place". Kota ini berdiri sejak sekitar abad ke-6, yang kemudian terus berkembang baik dari sisi perdagangan, industri, arsitektur, dan komunitas masyarakatnya.

Dengan sejarah panjangnya, kita akan bisa melihat bangunan-bangunan dari berbagai era. Sebagian besar bangunan disini arsitekturnya bergaya Gothic Medieval yang dipadukan dengan gaya Victorian, seperti di area St. Mungo, University of Glasgow dan Kelvingrove Art Gallery.

Ketika menyusuri pusat kota Glasgow, seperti Buchanan Street, George Square, maupun Sauchiehall Street, kita bisa menikmati keriuhan kota khas Britania Raya. Nuansa modernitas juga bisa ditemui ketika mengunjungi Riverside Museum dan Clyde Auditorium atau biasa disebut The Armadillo.

sumber gambar: glasgowcity.hscp.scot
sumber gambar: glasgowcity.hscp.scot

Bosan dengan sibuknya area perkotaan? Glasgow memiliki sekitar 90 taman yang tersebar di seluruh kota. Pollok Country Park menjadi yang terbesar dan paling ikonik. Dengan luas yang masif, setara lebih dari 200 kali lapangan bola, dan spot menarik seperti Burrell Collection, Pollok House, dan juga peternakan sapi "gondrong" khas Highland yang ikonik. 

Bahkan jalan-jalan sore di taman disekitar kota seperti Botanic Garden, Kelvingrove Park, atau Glasgow Green, sangat cukup melepas penat di tengah kesibukan sehari-hari. Taman-taman ini banyak dimanfaatkan masyarakat untuk berolahraga, bermain bersama keluarga atau teman, dan bahkan banyak juga yang sekadar bersantai sambil membaca buku.

Kota yang terletak di tepi sungai Clyde, Skotlandia, ini juga memiliki lanskap perkotaan yang beragam, mulai dari berbagai perpustakaan yang sangat nyaman, transportasi yang lengkap (walaupun terkadang mengesalkan karena delay, hehe), dan juga banyak tersedia tempat ibadah bagi muslim. Banyaknya muslim di kota ini sebagian besar merupakan pendatang keturunan Pakistan dan Bangladesh yang sudah menetap dan bekerja ini.

Sumber gambar: pixabay.com/charlieirvine1
Sumber gambar: pixabay.com/charlieirvine1

Overall, Glasgow menjadi kota yang sangat nyaman untuk belajar dan tinggal bersama keluarga. Lain waktu, saya akan coba menuliskan berbagai cerita tentang perkuliahan, kehidupan berkeluarga, hingga keindahan lanskap Skotlandia. Walaupun tentu tidak semua ceritanya indah dan menyenangkan, namun hidup satu tahun di Britania Raya memberikan banyak pengalaman dan cerita menarik. 

Terimakasih Glasgow, telah menjadi kota yang ramah dan menerima dengan terbuka dari beragam latar belakang. Sesuai slogan kota ini, People Make Glasgow.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun