Logika sederhananya kurang lebih seperti itu, meskipun ya kita sama-sama tahu keamanan data atau kejahatan keuangan bisa terjadi dimanapun, tidak hanya di swasta, hehe.
Dengan memiliki peran lebih pada sektor alat pembayaran melalui CBDC, negara dapat lebih memastikan kelancaran perputaran roda ekonomi masyarakat, memastikan keamanan data, serta menggunakan data-data yang diperoleh untuk kepentingan negara, misalnya program bantuan sosial, sensus statistik ekonomi, atau perpajakan.
Apalagi sifat CBDC yang digital, secara biaya akan lebih efisien dibanding uang fisik. Seiring perkembangan infrastruktur dan teknologi, adopsi CBDC di kota hingga daerah dapat lebih efektif. Negara dapat mengurangi biaya pencetakan, keamanan, hingga pengiriman uang.
Dalam jangka panjang, CBDC juga memiliki potensi utilisasi yang menarik. Memanfaatkan keunggulan teknologi blockchain, suatu negara dapat mengaplikasikan smart contract yang saat ini hanya dimiliki oleh cryptocurrency dalam transaksi keuangan masyarakat sehari-hari.
Apa itu smart contract?
Secara sederhana, smart contract adalah serangkaian pemrograman yang dapat melakukan validasi atas suatu perjanjian atau transaksi dengan berbasis data.
Misalnya seorang melakukan transaksi pembelian properti, maka data-data terkait seperti profil pembeli, penjual, data properti, klausul perjanjian, kewajiban perpajakan, jumlah pembayaran, semuanya akan otomatis dieksekusi secara sistem. Tidak perlu lagi cetak dokumen beberapa rangkap, foto kopi KTP, atau cari-cari pinjaman pulpen, hehe.
Di bidang perbankan, proses pembuatan rekening, pengelolaan simpanan, hingga pemberian pinjaman dapat dilakukan lebih cepat secara otomasi karena semua basis data yang dibutuhkan untuk verifikasi dan analisis sudah tersedia.
Sedangkan pada bidang sosial, pemerintah dapat melakukan perhitungan, alokasi, dan distribusi bantuan sosial dengan lebih tepat. Verifikasi dan distribusi dana dapat dilakukan melalui CBDC sehingga tidak perlu ada lagi cetak dokumen, salah sasaran bansos, atau pungli pemotongan saat verifikasi.
Lebih jauh lagi, transaksi pembayaran lintas negara atau cross border payment dapat lebih cepat dan efisien untuk dieksekusi, karena sistem antar bank sentral dapat langsung bertukar data yang valid. Ketika semua sudah berbasis data, tidak perlu tukar menukar uang kertas dan pemeriksaan validitas secara fisik.
Tentu perjalanan menuju kesana masih sangat panjang dan berliku, namun melihat berbagai manfaat bagi masyarakat tentu kita patut berusaha. Meskipun kita tidak boleh menutup mata, pasti ada risiko yang bisa terjadi, seperti penyalahgunaan data, kasus fraud, hingga ketergantungan manusia pada sistem.