Mohon tunggu...
Septian Ananggadipa
Septian Ananggadipa Mohon Tunggu... Auditor - So let man observed from what he created

Pejalan kaki (septianangga7@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Ironi Cathie Wood, Investor Kelas Dunia yang Menantang The Fed

14 Oktober 2022   17:08 Diperbarui: 16 Oktober 2022   01:15 2809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cathie Wood, sumber: livetradingnews.com

Di dunia investasi, kita tentu sering mendengar nama-nama seperti Warren Buffet, Peter Lynch, atau Ray Dalio. Mereka adalah para investor kelas dunia yang telah terbukti sukses mengarungi kerasnya pasar modal dan melalui berbagai krisis keuangan.

Namun ada satu nama yang melesat dengan cepat beberapa tahun terakhir ini, ia adalah Cathie Wood. Wanita kelahiran Los Angeles ini adalah CEO dan CIO dari Ark Invest, perusahaan pengelola investasi yang berbasis di Amerika Serikat.

Ark Invest memiliki produk yang sangat fenomenal yaitu Ark Innovation ETF (kode ARKK), semacam reksadana indeks saham yang berfokus pada saham-saham perusahaan berbasis teknologi, inovasi, dan fast growing-company. Portofolio investasi ARKK ini antara lain ada di Tesla, Zoom, Coinbase, Netflix, dan Roku Inc.

ARKK mencatatkan keuntungan sensasional lebih dari 150% di tahun 2020 berkat melonjaknya nilai saham-saham teknologi yang diinvestasikan. 

Salah satu emiten utamanya, Tesla, bahkan melesat lebih dari 700% sepanjang tahun pandemi tersebut. Kinerja portofolio ARK membuatnya disebut-sebut sejajar dengan investment firm kelas dunia seperti Berkshire Hathaway, Blackrock, dan Bridgewater Associates.

Bahkan di tahun 2020 itu sempat trending sebuah idiom yaitu old economy is dead, long live new economy. Tren itupun menjalar di pasar modal Indonesia ketika saham-saham berbasis teknologi "menggila" seperti Bank Jago (ARTO), DCI Indonesia (DCII), dan Bukalapak (BUKA).

Namun tahun ini menjadi momen yang kelam bagi Cathie Wood dan para investor ARK. Kinerja ARK Innovation ETF sepanjang tahun 2022 sudah ambles lebih dari 60%. 

Buruknya kinerja ARK tentu tidak lepas dari lesunya pasar modal Amerika Serikat (AS) seiring dengan Quantitative Tightening yang dilakukan The Fed. Indeks Dow Jones sudah terkoreksi sekitar 13% sepanjang tahun ini.

ARKK performance, sumber: Google Finance
ARKK performance, sumber: Google Finance

Ironi Pilihan Investasi

Kesuksesan Cathie Wood yang membuatnya dielu-elukan seluruh dunia ternyata tidak bertahan lama. Hanya dalam waktu sekitar 2 tahun, portofolio investasi ARK babak belur. 

Wanita yang dijuluki "Queen of the Bull Market" inipun gusar. Baru-baru ini ia menyampaikan pernyataan terbuka kepada Bank Sentral Amerika yaitu The Fed, yang pada intinya menyatakan bahwa kebijakan Quantitative Tightening melalui peningkatan suku bunga acuan secara agresif sangat mempengaruhi sentimen pasar.

Dengan suku bunga acuan The Fed makin tinggi maka para investor kakap akan cenderung lebih memilih aset government bond Amerika yang lebih rendah risiko. 

Kini Fed Funds Rate (FFR) telah menyentuh 3,25%, dan diperkirakan masih akan terus meningkat seiring upaya pemerintah AS menjinakkan inflasi.

Cathie Wood menganggap bahwa The Fed terlalu fokus pada lagging indicator seperti tingkat pengangguran dan inflasi. 

Padahal menurutnya, Bank Sentral juga harus mempertimbangkan leading indicator seperti indeks harga komoditas, penjualan retail, harga secondary kendaraan dan rumah, sehingga kenaikan suku bunga acuan tidak terlampau agresif.

Cathie Wood, sumber: livetradingnews.com
Cathie Wood, sumber: livetradingnews.com

Sebenarnya yang protes tidak hanya Cathie Wood, para tokoh seperti Elon Musk, Jeffrey Gundlach, dan Jamie Dimon juga menyerukan agar The Fed lebih soft dalam mengerek suku bunga.

Kekhawatiran para investor kakap ini tentu juga bukan tanpa alasan. Di tahun 2020 saat pandemi mengejutkan dunia, AS menerapkan suku bunga acuan nyaris 0 yaitu 0,25 persen. 

Serta, memberikan berbagai stimulus dan insentif agar ekonomi tetap berputar. Banyak yang menyebutnya dengan istilah printing money atau cheap money.

Dengan banjirnya likuiditas dollar tersebut, membuat saham-saham berbasis teknologi kecipratan sentimen positif. 

Emiten jagoan di market AS yang dijuluki FAANG yaitu Facebook (Meta), Apple, Amazon, Netflix, dan Google melesat puluhan hingga ratusan persen. Tidak hanya di pasar saham, lihat saja pasar kripto yang juga "mengamuk" di tahun 2020 itu.

Kini, setelah The Fed mengerek suku bunga acuan, dollar-dollar yang tadinya berkelana di berbagai high risk asset itu kembali ke pangkuan pemerintah Amerika. 

Nilai saham FAANG dan mayoritas tech-stock rontok drastis dan arus modal beralih ke surat berharga AS. Toh imbal hasil government bond AS kini sudah lumayan menarik, bisa dibilang risk free pula karena dijamin pemerintah.

Komplikasi ekonomi AS inilah yang membuat Cathie Wood beserta ARK-nya harus gigit jari. Pilihannya untuk berinvestasi di sektor teknologi dan inovasi masa depan nyatanya berdarah-darah di tahun ini.

FAANG stock performance, sumber: Google Finance
FAANG stock performance, sumber: Google Finance

Sentimen ini menjadi penting juga diperhatikan oleh pelaku pasar modal di Indonesia. Saham-saham sektor teknologi di IHSG juga perlahan rontok, terlihat dari data IDX Techno telah longsor 28% sepanjang tahun ini.

Perputaran arus modal kini beralih ke sektor komoditas yang ditunjukkan dari performa IDX Energy yang melesat 88% sejak awal tahun, seiring dengan booming ekspor batu bara dan sawit.

Namun tidak ada yang pasti di pasar modal, realita pasar tentu akan sangat dipengaruhi oleh sentimen-sentimen ekonomi yang masih uncertain seperti kondisi pandemi, krisis komoditas, dan geopolitik yang masih panas. Seperti satu kutipan dari Benjamin Graham yang sangat mengena namun juga sangat menantang untuk dipraktekkan.

"The intelligent investor is a realist who sells to optimists and buys from pessimists."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun