Pandemi Mengusik
Saat Pam berada di jalur cepat pendakian popularitasnya dan hendak menggelar South East Asia Tour, pandemi Corona menghantam industri musik. Tur multi negara yang menjadi salah satu impiannya itupun terpaksa dibatalkan.
Tidak kehilangan akal, Pam justru mampu memaksimalkan media streaming yang menjadi alternatif utama industri musik saat pandemi Covid.
Lagu-lagunya dengan cepat diserap penikmat musik Indonesia. Tidak heran jika Pam sukses menjadi most streamed artist di Spotify tahun 2020.
Pandemi Covid memang mengubah secara paksa lanskap industri musik Indonesia. Dilarangnya aktivitas konser membuat banyak musisi kalang kabut. Media streaming menjadi salah satu alternatif bagi industri musik untuk bertahan hidup, dan ini menjadi rimba baru bagi para musisi.
Pam menjadi salah satu contoh bahwa kita harus selalu bergerak dari zona nyaman dan memanfaatkan peluang, demi bertahan hidup dan terus berkembang.
Kena Pompom
Tahun 2021 ini menjadi momen tantangan bagi Pam, karena di tahun ini album keempatnya, Solopsism 0.2 dirilis. Menurutnya, setelah melalui album ketiga seorang musisi akan diuji apakah dapat konsisten dengan kualitas karyanya.
Tak disangka, justru lagu lama Pam yang kena "pompom" di media sosial. Lagu bertajuk To The Bone yang sebenarnya sudah dirilis sejak 2019 mendadak viral di sosial media TikTok dan Instagram.
Nama Pam pun dalam waktu singkat kembali melesat tinggi. Kisahnya mengingatkan kita akan saham atau mata uang kripto yang popularitasnya dengan cepat melompat-lompat karena pompom di media sosial.