Mohon tunggu...
Septian Ananggadipa
Septian Ananggadipa Mohon Tunggu... Auditor - So let man observed from what he created

Pejalan kaki (septianangga7@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Investasi Saham, Enaknya Ikut Aliran Apa, Ya?

29 Oktober 2020   13:03 Diperbarui: 27 Maret 2022   11:53 1872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi : freepik.com

Saham dikenal sebagai instrumen investasi yang memiliki risiko tinggi, namun menariknya juga dapat memberikan tingkat imbal hasil (return) yang paling tinggi. Itulah kenapa kini anak muda pun sudah banyak yang tertarik untuk belajar dan berinvestasi di saham.

Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 16 Oktober 2020 menunjukkan bahwa 47% investor individual berusia di bawah 30 tahun. 

Jadi tidak perlu takut karena masih muda dan belum berpengalaman.

Apalagi kini makin banyak kemudahan untuk mengakses investasi saham, mulai dari semakin banyaknya sekuritas, harga transaksi saham yang semakin terjangkau, hingga adanya pilihan saham syariah.

Menariknya, berinvestasi di saham ini ada beberapa aliran lho, yang akan menentukan bagaimana kita akan mengelola investasi. Harga saham itu sangat volatile, satu detik saja harga bisa bergerak, kalo kita tidak punya pegangan bisa-bisa malah berujung boncos, hehe.

Jadi, apa saja sih strategi atau aliran dalam investasi saham.

Investing

Pada prinsipnya, saham adalah bagian dari kepemilikan atas sebuah perusahaan, dan harga saham tentunya adalah cerminan nilai dari perusahaan tersebut di pasar modal. Ini terkait erat dengan aliran pertama yaitu investing.

Investing sangat erat dengan namanya value investing dan growth investing. Aliran ini sangat berfokus konsep fundamental keuangan perusahaan. Sederhananya, nilai perusahaan diukur dari hal-hal kuantitatif seperti kinerja laba, arus kas, rasio keuangan, hingga manajemen perusahaan.

Value investing mengutamakan investasi pada saham yang harganya berada di bawah nilai wajarnya (undervalue), yang diperhitungkan dari poin-poin fundamental keuangan tadi. Saat harga saham naik maka investor akan memperoleh profit dari capital gain.

Sedangkan growth investing lebih melihat indikator-indikator pertumbuhan perusahaan itu di masa depan. Tidak masalah harga saham sedang tinggi sekalipun selama prospek dan analisis atas perusahaan diyakini akan meningkat, maka layak untuk diinvestasi.

Secara umum, strategi value maupun growth investing ini berprinsip memegang saham dalam jangka waktu menengah atau panjang, sehingga tidak terlalu dibuat jantungan dengan volatilitas harga saham harian.

Trading

Saham diperdagangkan secara bebas dan aktif di pasar modal. Supply dan demand di pasar modal ini akan membentuk harga yang bisa bergerak naik atau turun dalam hitungan detik. Inilah yang coba dimanfaatkan oleh aliran trading.

Aliran trading yang paling populer adalah day trading dan swing trading.

Day trading berfokus melakukan jual beli saham dalam jangka pendek untuk mendapatkan profit. Bisa dalam hitungan 1 hari, atau bahkan jam atau menit sekalipun.

Sedangkan swing trading lebih melihat parameter transaksi untuk menentukan kapan harus membeli dan kapan harus menjual. Biasanya dalam jangka pendek juga, tapi tidak secepat day trading.

Dalam aliran trading, penentuan target buy, target sell, titik support, dan titik resistance menjadi kunci. Tidak mudah memang, karena selain perlu pemahaman dan kedisiplinan, praktik di bursa terkadang tetap saja unpredictable.

Perlu kita tahu, dalam satu hari harga saham bisa bergerak maksimal 20 - 30%, namun juga bisa turun maksimal 7%. Jadi, aksi trading bisa memberikan profit yang sangat tinggi dalam jangka pendek, tapi juga memiliki risiko yang tinggi.

Nabung Saham

Sejak tahun 2015, Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan kampanye Yuk Nabung Saham, dengan tujuan untuk menarik lebih banyak investor dalam negeri untuk berinvestasi saham.

Nabung saham pada prinsipnya tidak terlalu mementingkan analisis fundamental maupun teknikal seperti di aliran value/growth investing atau day/swing trading.

Ya mungkin analisis tetap saja dilakukan untuk memilih saham, namun secara sederhana, misalnya dengan memilih saham yang terdaftar di indeks LQ45 atau saham-saham bluechip.

Masyarakat Indonesia lebih familiar dengan kata "menabung" di bank, sehingga konsep nabung saham ini secara sederhana merupakan aktivitas menabung tapi bukan di bank, melainkan di saham.

Saham-saham berkualitas pun kini sudah makin terjangkau, misalnya Antam (sekitar Rp100 ribu/lot), Kalbe Farma (Rp150 ribu/lot), atau Telkom (Rp230 ribu/lot).

Simpelnya, sebagai contoh menabung 1 lot setiap bulan, jika konsisten dilakukan maka potensi capital gain yang akan diperoleh saat 10 atau 20 tahun mendatang akan cukup tinggi. Belum lagi jika perusahaan membagikan deviden maka akan menjadi income tambahan.

Prinsip Investasi

Namun sekali lagi, saham adalah instrumen investasi yang memiliki volatilitas tinggi. Maka perlu pengetahuan dan kematangan psikologis untuk bisa tetap tenang dan cuan berinvestasi di saham.

Kembali ke prinsip investasi, hal yang paling penting adalah cash management. Kebutuhan manusia yang utama adalah barang pokok, namun juga jangan dilupakan perlunya tabungan dana darurat.

Investasi memang perlu, namun khusus untuk saham sangat disarankan menggunakan uang dingin (idle money). Karena harga saham berfluktuasi, jika suatu saat kita perlu cash, tapi ternyata terpaksa harus menjual saham kita yang sedang minus besar tentu akan sangat merugikan.

Apalagi di tengah pandemi saat ini, utamakan dana tabungan untuk bertahan hidup. Jika ada lebih maka tidak ada salahnya diinvestasikan di saham, karena uniknya saham selalu diskon besar-besaran saat kondisi krisis ekonomi.

Jadi itu tadi gambaran beberapa aliran jurus berinvestasi saham. Mana yang akan diikuti? itu semua kembali ke profil risiko dan kondisi keuangan kita.

Yang terpenting mau terus belajar, aliran-aliran tadi dikombinasikan semua juga tidak ada salahnya kok, hehe. Semoga bisa lebih mewarnai pilihan investasi kita ya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun