Secara umum, strategi value maupun growth investing ini berprinsip memegang saham dalam jangka waktu menengah atau panjang, sehingga tidak terlalu dibuat jantungan dengan volatilitas harga saham harian.
Saham diperdagangkan secara bebas dan aktif di pasar modal. Supply dan demand di pasar modal ini akan membentuk harga yang bisa bergerak naik atau turun dalam hitungan detik. Inilah yang coba dimanfaatkan oleh aliran trading.
Aliran trading yang paling populer adalah day trading dan swing trading.
Day trading berfokus melakukan jual beli saham dalam jangka pendek untuk mendapatkan profit. Bisa dalam hitungan 1 hari, atau bahkan jam atau menit sekalipun.
Sedangkan swing trading lebih melihat parameter transaksi untuk menentukan kapan harus membeli dan kapan harus menjual. Biasanya dalam jangka pendek juga, tapi tidak secepat day trading.
Dalam aliran trading, penentuan target buy, target sell, titik support, dan titik resistance menjadi kunci. Tidak mudah memang, karena selain perlu pemahaman dan kedisiplinan, praktik di bursa terkadang tetap saja unpredictable.
Perlu kita tahu, dalam satu hari harga saham bisa bergerak maksimal 20 - 30%, namun juga bisa turun maksimal 7%. Jadi, aksi trading bisa memberikan profit yang sangat tinggi dalam jangka pendek, tapi juga memiliki risiko yang tinggi.
Nabung Saham
Sejak tahun 2015, Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan kampanye Yuk Nabung Saham, dengan tujuan untuk menarik lebih banyak investor dalam negeri untuk berinvestasi saham.
Nabung saham pada prinsipnya tidak terlalu mementingkan analisis fundamental maupun teknikal seperti di aliran value/growth investing atau day/swing trading.