Ukuran kota Neom juga besar bukan main, diproyeksikan 33 kali lebih besar dibandingkan New York.
Giga Project ini akan menjadi rencana ambisius Kerajaan untuk merevolusi kehidupan, tidak hanya masyarakat Arab Saudi, namun juga masyarakat global. Mengubah gurun pasir yang tandus, Neom akan menjadi technology hub city dan menjadi sumber ladang investasi, teknologi, bisnis serta pariwisata.
Untuk memastikan proyek prestisius ini berjalan dengan lancar, Saudi bahkan merekrut tiga konsultan kelas dunia untuk mengawal pembangunan Neom, yaitu McKinsey & Co, Boston Consulting, dan Oliver Wyman. Proyek ini pun telah mulai dibangun dengan dimulainya konstruksi Neom Airport dan jaringan jalan raya Neom.
Akankah Neom Terwujud?
Semua uraian di atas, mungkin selama ini sering kita lihat di film-film Hollywood.
Namun, akankah Neom benar-benar dapat terwujud?
Dengan nilai proyek US$ 500 miliar, Kerajaan Saudi jelas membutuhkan dana dari pasar global, dan Aramco adalah salah satu gerbang utama untuk masuknya arus investasi secara masif di Arab Saudi.
Dari IPO dan transaksi bisnis Aramco secara berkelanjutan, diharapkan Saudi dapat meraup US$ 300 miliar. Untuk menutup kebutuhan dana, tangan bisnis Pangeran Salman akan sangat diuji.
Transisi stuktur keuangan Saudi dari dominan pada minyak akan digeser ke dunia bisnis dan pariwisata. Aliran dollar dari emas hitam akan perlahan-lahan digantikan uang turis dan geliat dunia bisnis.
Tentu di sisi lain menjadi sebuah ironi, mengingat Saudi adalah penjaga dua kota suci umat Islam yaitu Mekkah dan Madinah. Selama ini, aktivitas haji dan umroh turut menjadi sumber pendapatan utama Arab Saudi. Semoga Kerajaan Saudi tetap dapat menjaga keseimbangan meskipun makin banyak Giga Project yang dikerjakan.
Namun kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan, akankah Neom benar-benar menjadi Neo Mustaqbal (masa depan baru) Arab Saudi?