Mohon tunggu...
Septian Ananggadipa
Septian Ananggadipa Mohon Tunggu... Auditor - So let man observed from what he created

Pejalan kaki (septianangga7@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Kisah di Balik Hutan Setiabudi

9 Agustus 2015   22:24 Diperbarui: 9 Agustus 2015   22:36 1191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiabudi, salah satu sudut ibu kota yang dikelilingi menara-menara kaca. Siapa sangka, disana ada sebuah hutan kecil misterius ala film Jurassic World, hehe. Di tengah-tengah kota yang gemerlap ini masih ada sudut gelap penuh belukar, bangunan aneh dan danau di tengahnya, ga percaya? main-main lah ke Setiabudi, hehe. Nah hutan mini yang tanpa sengaja ada di tengah kota ini ternyata punya kisah yang menarik. Di suatu siang yang biasa, saya yang awalnya hanya ingin makan siang di warung malah bertukar cerita dengan ibu penjual nasi. Usianya sangat senja, mungkin hampir 70 tahun, namun ia masih bersemangat ketika bercerita tentang hidupnya, termasuk hutan Setiabudi yang menyimpan banyak kisah..

Ibu Rusih namanya, biasa dipanggil bu Rus saja, ia membuka warung nasi di salah satu sudut Setiabudi. Penampilan yang sederhana ternyata Bu Rus menyimpan cerita hidup yang luar biasa kaya, diantaranya beliau adalah salah satu generasi penghuni hutan Setiabudi. Ya, bu Rus dan beberapa para penghuni lainnya dulunya tinggal di rumah-rumah petak disana, bahkan sedikit berkebun untuk memenuhi kebutuhan hidup dan warung nasinya. Dahulu kala, Setiabudi masih berupa kawasan perkampungan yang masih dihiasi beberapa peternakan, pasar dan ada danau yang dikelilingi pohon-pohon yang rimbun. Ya walaupun sadar itu bukan haknya, tapi hidup tidak memberinya banyak pilihan.

Pada tahun 80-an, Jakarta sedang onfire, pembangunan besar-besaran menyerbu ibu kota, tentu saja termasuk kawasan Setiabudi yang saat itu menjadi golden district. Pasukan proyek pun mendatangi daerah-daerah perkampungan, menawarkan pundi-pundi uang untuk merelakan tanah kelahirannya diubah menjadi menara kaca.. Bu Rus menghisahkan bagaimana dulu para penghuni hutan terusir dari rumah-rumah petaknya, beradu dengan pasukan proyek dan polisi.. Apa daya, senjata mereka saat itu hanya termos air panas dan sapu ijuk di tangan..

Ada yang unik setelah pasukan proyek menguasai hutan Setiabudi, salah satu sudut tepatnya disamping gedung Bumiputera dan Semen Tiga Roda tampak tidak berubah.Dari halte bus Dukuh Atas anda juga dapat melihat rimbun hutan Setiabudi. Sudah beberapa kali pasukan proyek berusaha membangun gedung di hutan itu, tapi tak pernah berhasil.. mungkin belum.. ingin tau karena apa? hehe. Konon Setiabudi ini zaman dulu merupakan daerah rawa dan danau, jadi tanahnya sangat berair. Dibangun gedung, muncul airnya.. dibangun lagi.. muncul airnya lagi.. Mungkin ada moster Loch Ness disana ya, hihi. Sejak saat itulah hutan Setiabudi tetaplah menjadi hutan dan danau yang misterius di tengah hingar bingar kota.

Jika kamu sempat mengintip hutan unik ini, pemandangan pohon-pohon bertebaran, semak belukar bersahutan dan uniknya ada danau dan bangunan aneh, mungkin bekas gedung-nya Om Sauron, hehe. Saat pagi hari, sinar matahari mengintip di sela-sela ranting pohon, dan saat malam hari nuansa sedikit horor menyelimuti hutan ini. Asik deh kayaknya buat jelajah malam dan berkemah, padahal di tengah kota Jakarta loh, enti menstrim, hehe. Ya biarlah hutan ini tetap menjadi misteri, entah sampai kapan mampu bertahan di tengah kepungan perkotaan. Syukur-syukur suatu saat bisa jadi taman atau hutan kota yang indah seperti di negeri-negeri dongeng.

Sekian lembar kisah dari hutan Setiabudi, saya yang awalnya ingin menulis kisah ini sebagai cerita misteri tampaknya belum berhasil, hehe selalu ada sisi humaniora yang menggelitik. Mari belajar lebih bersyukur, lebih menghargai misteri alam, lebih menghargai sesama :)

Tak ada yang mencari, tak ada yang peduli..

Tatkala hutan yang damai.. 

Sendirian bertahan… 

Meski bumi selalu penuh misteri

Dia mengajarimu untuk mewujudkan mimpi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun