Mohon tunggu...
Energi Nomor 19
Energi Nomor 19 Mohon Tunggu... -

it's me

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seperti Manusia Angin Berlalu

24 Mei 2012   15:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:51 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kuingat hari dan tempat itu

pertama kali kau menatap mataku

dan akupun menatap matamu

Senyum hangat itu tak terlupa hingga saat ini

perlahan ku ingin mengenal karaktermu

mengenal hati kecil mu

Sampai di suatu malam ku menemanimu

mengerjakan tugas, yaa tugas kuliah itu..

Lama waktu ku hampir tak mengetahui kabarmu..

akhirnya obrolan ringan menjawabnya

Tak terasa setahun ku mengenalmu

tapi sesampai detik ini pula

aku masih belum bisa mengatakannya..

hingga kini kau jadi milik orang lain

Aku tahu Kamu juga ada rasa seperti ini..

namun selalu ku ragu akan hal ini

semenjak kita jarang berkomunikasi..

Kau hanya lah Angin dan Angan ku

sebuah mimpi

ketika pertemuan harus terawali

dan kini hanya menjadi angin berlalu..

adakah kesempatan bagi ku kembali

masa-masa yang indah, terlalu indah..

Kini aku hanya bisa berdoa

berdoa agar Kamu bahagia

meski tak bersamaku..

Syukurku terlebih jika Kamu bahagia

denganku..

hingga tanggal di batu nisanku yang memisahkan...

Seperti Manusia Angin Berlalu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun