Di Desa Olehsari, penari mengenakan omprog yang terbuat dari bunga dan dilengkapi dengan baju serta selendang khas. Sementara itu, penari di Desa Bakungan mengenakan mahkota yang berbeda dan pakaian yang lebih sederhana, namun tetap sarat akan makna spiritual.
      Seblang, meski telah ada sejak lama, terus beradaptasi dengan perubahan zaman. Upaya pelestarian budaya ini dilakukan baik oleh masyarakat lokal maupun oleh pemerintah Kabupaten Banyuwangi.Â
      Pemerintah setempat aktif dalam menjaga tradisi ini sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia. Selain itu, ritual Seblang juga diangkat ke dalam berbagai karya seni, seperti pertunjukan "Antaratma Seblang," yang mengangkat tema spiritualitas dan makna penyatuan jiwa dengan doa dan harapan.
     Banyuwangi, sebuah kabupaten di ujung timur Pulau Jawa, Indonesia, adalah sebuah wilayah yang kaya akan kekayaan budaya dan tradisi lokal yang beragam. Terletak di antara Selat Bali dan Samudra Hindia, Banyuwangi dikenal sebagai titik pertemuan berbagai pengaruh budaya, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Wilayah ini memiliki sejarah yang panjang dan beragam, yang tercermin dalam adat istiadat, seni, dan bahasa yang unik.
      Kota ini merupakan pusat kebudayaan yang menarik, dengan berbagai festival, upacara, dan ritual yang menonjolkan keanekaragaman budaya masyarakatnya. Salah satu aspek budaya yang menonjol dari Banyuwangi adalah kebudayaan sableng, yang menawarkan pandangan mendalam tentang keunikan budaya lokal.
       Pakaian penari sableng di Banyuwangi dihiasi dengan simbol budaya seperti motif geometris dan gambar alam yang memiliki makna khusus, melambangkan kekuatan spiritual, keberuntungan, atau hubungan dengan leluhur.Â
      Setiap elemen pakaian dan aksesori sering kali mencerminkan cerita atau legenda lokal serta fungsi ritual dalam tarian.
       Penari mengenakan perhiasan seperti kalung, gelang, dan cincin yang terbuat dari logam atau batu, serta hiasan kepala seperti topi tradisional atau ikat kepala yang menonjolkan penampilan mereka dan memperkuat elemen ritual dari tarian.
       Pakaian dan simbol ini tidak hanya berfungsi sebagai ekspresi visual dari identitas budaya dan nilai-nilai masyarakat Banyuwangi tetapi juga menciptakan suasana yang sesuai dengan upacara adat atau pertunjukan, menambah keanggunan dan kesakralan tarian, serta menghormati dan merayakan warisan budaya mereka.
      Ritual dan upacara dalam kebudayaan sableng di Banyuwangi melibatkan berbagai perayaan adat dan spiritual, seperti upacara musiman, kelahiran, pernikahan, dan kematian.Â