Pemanfaatan Digitalisasi Produk UMKM untuk Menunjang Inovasi dan Daya Saing di Era Pandemi

Seperti yang kita ketahui saat ini, pandemi covid bukan hal yang asing lagi di dunia. Di Indonesia sendiri hampir semua bidang terkena imbasnya. Tak luput adalah bidang ekonomi yang merupakan tumpuan bagi masyarakat. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang merupakan bagian terpenting dari ekosistem ekonomi sangat merasakan dampaknya. 

UMKM sebagai penggerak profit ekonomi dan penyerapan tenaga kerja sedang mengalami kemerosotan produktivitas yang berakibat pada penurunan profit secara signifikan. Di era pandemi saat ini masyarakat cenderung mengurangi interaksi di luar ruangan untuk mengurangi persebaran virus sesuai dengan anjuran pemerintah. 

Dengan demikian masyarakat sebagai pelaku konsumen lebih memilih untuk mengalihkan pembelian secara digital. Beberapa sektor UMKM yang tidak bisa mengikuti arus digitalisasi terpaksa harus gulung tikar lantaran tidak bisa bersaing dengan sektor lainnya. Di Indonesia UMKM menjadi salah satu pillar utama dari fundamental ekonomi Indonesia. 

Oleh karena itu diperlukan optimalisasi pemanfaat digitalisasi untuk menunjang inovasi dan daya saing sesama sektor UMKM agar lebih maju dan berkembang.

Digitalisasi produk UMKM merupakan suatu upaya untuk merubah pemasaran dan penjualan produk-produk UMKM oleh pelaku UMKM melalui pemanfaatan teknologi. Dengan melakukan digitalisasi produk UMKM dapat diperoleh keuntungan yaitu:
1. Dapat berguna sebagai sarana sharing informasi dan inspirasi antar sesama pengusaha
2. Lebih hemat biaya namun merupakan sarana yang efektif untuk mengembangkan UMKM
3. Sebagai usaha untuk memperluas pasar dan pendapatan UMKM
4. Sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah tenaga kerja yang terserap dari pertumbuhan UMKM
5. Sebagai upaya untuk mengurangi pengangguran di era pandemi.

Digitalisasi produk UMKM meliputi cara pemasaran dan penjualan produk tersebut melalui platform digital yang meliputi Media Sosial seperti Instagram, YouTube, Facebook, Tiktok, Whatsapp dan media sosial lainnya; Google Platform seperti Google Bussines dan Google Maps; E-Market Place seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada dan sebagainya; Website Toko; Superapp seperti Gojek dan Grab; Pembayaran melalui E-payment dan Cashless dan masih banyak lagi platform digital yang dapat dimanfaatkan sebagai pemasaran dan penjualan suatu produk UMKM. 

Meskipun terlihat mudah digitalisasi UMKM perlu diimbangi dengan adanya inovasi dari UMKM itu sendiri agar konsumen dapat lebih tertarik untuk membeli produknya. Inovasi diperlukan untuk menunjang daya saing antar pengusaha agar dapat survive mempertahankan konsumennya. 

Seperti contoh ketika salah satu sektor UMKM mampu memasarkan produknya dan telah mengalami peningkatan penjualan namun tidak melakukan inovasi lagi terhadap produk yang dipasarkannya, bukan tidak mungkin UMKM tersebut akan tersingkir dengan UMKM lain yang lebih bisa meningkatkan inovasi untuk produknya. 

Inovasi dapat dilakukan dengan pemanfaatan teknologi yang semakin maju. Contohnya saat pemasaran produk di instagram, produsen dapat menambahkan elemen-elemen di feed instagramnya supaya lebih menarik atau dapat dengan membuat video dan dipasarkan melalui instagram story atau reels instagram. Inovasi melalui packaging produk juga dapat dilakukan agar konsumen dapat lebih tertarik dengan produk tersebut.

Peranan platform digital telah menjadi tumpuan utama bagi pelaku UMKM. Selain itu platform digital telah membantu sector UMKM agar bisa tetap eksis walaupun pandemi sedang melanda. Digitalisasi produk UMKM diharapkan mampu menunjang masing-masing sektor UMKM untuk berlomba-lomba dalam melakukan inovasi agar dapat bersaing dengan sektor lainnya. 

Lebih lanjut, digitalisasi UMKM dapat mempercepat proses transformasi digital dalam ekosistem ekonomi digital Indonesia, yang bisa membuat UMKM dapat bersaing di ranah Internasional.