Adat penghulu berpadang luas dan beralam lapang
Bagai Bung Karo dan Bung Hatta, mereka yang kami inginkan
Angguk anggak geleng mau, unjuk tidak diberikan
Itulah kalian semua, wahai Tuan Berdasi
Yang berlenggang di atas singgasana
Tak air peluh diurut, tak air talang dipancung
Hal itu membuat kami semakin benci kepada kalian semua
Di alang bagai memengat, karena kami akan menuntut piutang kalian
Kalian mungkin berpikir, kalian bagai menyimpan api dalam sekam?
TIDAK! Kalian sudah salah besar!
Kalian itu bagai meletakkan api di bubungan
Asal kalian tahu Wahai Tuan Berdasi
Bondong air bondong dedak
Jadi janganlah menjual tangkai pungkur dedap
Jika ribuan Tuan Berdasi sama saja
Tak heran banyak penjual tangkai cangkul sekan
Banyak yang menahan jerat di tempat genting
Sehingga membuat kami terbeli di petai hampa
Kalian bagaikan gajah yang masuk kampung
Merampas yang dimiliki beta dengan silatan lincah lidah kalian
Kalianlah lembu punya susu
Sedangkan kami hanyalah sapi punya nama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H