Mohon tunggu...
Septiana Nur Hanggita
Septiana Nur Hanggita Mohon Tunggu... Akuntan - MAHASISWA PRODI AKUNTANSI, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG.

Selalu semangat jangan mudah menyerah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika dalam Auditing: Akuntansi Manaagerial dan Keuangan

3 Januari 2024   15:39 Diperbarui: 3 Januari 2024   15:49 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disusun oleh Anggota Kelompok 01:

Vevi Wahyuni Tamimy   (202010170311028)

Septiana Nur Hanggita   (202010170311036)

Ervin Nadhifa                     (202010170311037)

Syabrina Astriyani            (202010170311051)

Latifah Reza Sahpahlevi (202010170311052)


Dalam dunia bisnis yang kompleks dan terus berkembang, etika memainkan peran yang sangat penting dalam setiap aspek nya. Salah satu bidang di mana etika menjadi sangat krusial adalah dalam auditing, terutama dalam konteks akuntansi managerial dan keuangan. Berita-berita terbaru telah menyoroti tantangan etis yang dihadapi oleh para-auditor dalam menjalankan tugas mereka dan implikasi yang mungkin timbul dari tindakan yang tidak etis.

Auditing, baik dalam akuntansi managerial maupun keuangan, melibatkan penilaian independen terhadap laporan keuangan dan proses bisnis suatu perusahaan. Tujuan utama dari auditing adalah untuk memastikan bahwa informasi keuangan yang disajikan oleh perusahaan adalah akurat, andal, dan sesuai dengan standar yang berlaku. Namun, praktik yang tidak etis dalam auditing dapat mengancam integritas dan kredibilitas laporan keuangan, serta merusak kepercayaan investor dan pemangku kepentingan lainnya.

Salah satu masalah terkait etika dalam auditing adalah konflik kepentingan. Auditor sering kali berada dalam posisi yang sulit di mana mereka harus menjaga kemandirian dan objektivitas mereka, sementara pada saat yang sama melayani klien mereka. Dalam beberapa kasus, auditor dapat menjadi tergoda untuk mempertahankan hubungan baik dengan klien mereka dengan mengesampingkan kewajiban profesional mereka untuk melaporkan ketidaksetaraan atau kecurangan yang ditemukan. Konflik kepentingan semacam ini dapat mengarah pada penurunan kualitas auditing dan melanggar etika profesional.

Selain itu, terdapat juga masalah terkait tekanan yang dialami auditor. Auditor sering kali menghadapi tekanan dari manajemen perusahaan atau pihak yang berkepentingan untuk memberikan opini positif atau melaporkan hasil yang lebih menguntungkan bagi perusahaan. Tekanan semacam ini dapat mengancam independensi auditor dan menghasilkan laporan yang tidak akurat atau tidak obyektif. Praktik-praktik semacam ini merusak integritas auditing dan menimbulkan risiko yang signifikan bagi pemangku kepentingan.

Untuk mengatasi masalah etika dalam auditing, penting bagi para-auditor untuk mematuhi kode etik profesional yang berlaku dan menjaga integritas profesional mereka. Perusahaan audit juga harus mendorong budaya etis yang kuat dengan menekankan pentingnya independensi, objektivitas, dan kepatuhan terhadap standar etika yang tinggi. Selain itu, perlunya pelatihan dan pendidikan terus-menerus bagi auditor untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang isu-isu etis yang dihadapi dalam praktik auditing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun