Tahun 1992 sewaktu masih remaja dan belum genap 17 tahun waktu itu, saya bersama beberapa teman menyaksikan film Batman Returns di bioskop Widya Yogyakarta. Sekadar informasi, bioskop Widya ini terletak di dekat Jalan Wijilan serta Alun-Alun Utara dan cukup populer waktu itu karena karcis nontonnya yang murah.Â
Kami memilih Batman Returns karena film itu tampaknya kok asyik begitu dari posternya, begitu juga saat kami menonton iklan filmnya di harian Kedaulatan Rakyat Yogyakarta. Pokoknya kami hanya ingin menonton untuk hiburan di tengah kesibukan bersekolah.
Kami menonton hari Minggu pagi sekitar pukul sepuluh atau setengah sebelas. Penontonnya berjubel karena rupanya banyak yang antusias juga untuk menonton film Batman Returns ini. Saat remaja itu, saya sudah tertarik membaca komik, terutama komik terjemahan Batman terbitan PT Midas Surya Grafindo alias MISURIND, sehingga saya sedikit demi sedikit tahu seperti apa Batman itu.
Jadi kami semua sebagai penonton duduk di kursi menanti tidak sabar filmnya main sembari menyaksikan sejumlah trailer film yang akan datang main di bioskop Widya tersebut.Â
Akhirnya lampu-lampu meredup, suasana makin gelap, terus filmnya main dengan pembukaan yang membuat saya ternganga, sebuah sajian musik menyayat hati sementara adegan keluarga Cobblepot yang histeris menyaksikan kelahiran anak mereka yang buruk rupa bernama Oswald.Â
Di malam natal saat itu, orangtua Oswald yang kaya raya malah membuang bayi Oswald ke gorong-gorong, pelan tapi pasti bayi Oswald yang berada dalam keranjang meluncur semakin jauh masuk ke gorong-gorong seiring dengan musik tema Batman yang legendaris gubahan Danny Elfman terdengar, lalu pembukaan kredit film bergulir dan bayi Oswald bertemu serangkaian Penguin yang berbaik hati menyelamatkan sang bayi malang tersebut.
Tiga puluh tiga tahun kemudian, begitulah cerita film bergulir, kota Gotham berupaya berbenah untuk menyambut kemunculan walikota baru dalam sebuah pesta meriah yang digelar di tengah-tengah keramaian.Â
Multi milyarder Max Shreck sebagai salah satu tokoh berduit punya kesempatan untuk mendukung beberapa calon walikota baru, tetapi kemunculan rombongan para badut ganas yang merusak jalannya pesta membuat pihak kepolisian tak punya jalan lain selain menghidupkan sinyal kelelawar terang di langit.Â
Sosok misterius di sebuah kastil megah di pinggiran kota Gotham terpana, lalu berdiri, dialah Bruce Wayne, sang pangeran Gotham yang kemudian beraksi sebagai Batman dan dengan Batmobile andalannya memporakporandakan rombongan para badut ganas tadi.
Namun para badut ganas tadi berhasil menyamarkan upaya sesungguhnya dari Oswald Cobblepot si anak terbuang yang kini tumbuh dewasa dan bersiap melakukan balas dendam atas perlakuan orangtuanya di masa lalu. Menggandeng Max Shreck sebagai promotornya, Oswald Cobblepot pun mencalonkan diri sebagai walikota Gotham.Â
Sementara itu, Max Shreck rupanya memiliki karyawan bernama Selina Kyle yang selalu penasaran akan tindak-tanduk Max Shreck. Tak ada pilihan bagi Max Shreck untuk menyingkirkan Selina. Di luar dugaan, Selina masih hidup dan dengan bantuan para kucing yang mengerubunginya, malah kemudian Selina bisa bertransformasi menjadi sosok ganas berjubah hitam bernama Catwoman.