SATU
Hari Minggu tanggal 24 Oktober 2021 tepat pukul 20.21 WIB, Om Kaftan Karamba menelponku. Om Kaftan ini adalah sahabat baik almarhum ayah dan almarhumah ibuku karena ketiganya satu kelas sewaktu kuliah di Sorbonne dulu.
"Apa kabarmu, Werku? Masih ingat sama Om?"
"Kabar baik, Om Kaftan."
"Werku, aku minta tolong."
"Tentu, Om."
"Datanglah kemari, ke rumahku. Masih ingat rumahku?"
"Masih, Om."
"Ajak Wulan bersamamu."
"Tentu, Om."
Lalu kudengar suara teriakan panjang penuh kesakitan dan sambungan terputus. Aku menatap ponsel pintar milikku karena tidak mempercayai apa yang terjadi. Terdengar dengungan pendek, satu pesan Whatsapp masuk, memperlihatkan sebuah gambar warna hitam dengan tulisan kapital tepat di tengah-tengah.