Motivasi Bergabung dengan Organisasi dan Pengaruhnya terhadap Kontribusi
Setiap individu memiliki alasan unik untuk bergabung dengan suatu organisasi, baik itu organisasi sosial, akademik, maupun profesional. Bagi saya, motivasi utama bergabung dengan sebuah organisasi adalah keinginan untuk berkembang, berkontribusi, dan membangun relasi yang bermakna. Saya percaya bahwa keterlibatan dalam organisasi bukan hanya memberikan pengalaman baru, tetapi juga membentuk karakter, keterampilan, dan pola pikir yang lebih luas.
Salah satu faktor utama yang memotivasi saya adalah keinginan untuk belajar dan berkembang. Organisasi sering kali menjadi wadah pembelajaran yang tidak bisa didapatkan hanya dari pendidikan formal. Dalam organisasi, saya dapat mengasah keterampilan kepemimpinan, komunikasi, manajemen waktu, serta kerja sama tim. Misalnya, ketika diberikan tanggung jawab untuk mengelola suatu proyek atau acara, saya belajar bagaimana merancang strategi, menghadapi tantangan, serta mengambil keputusan yang tepat. Hal ini memperkaya pengalaman saya dan membantu saya menjadi individu yang lebih kompeten.
Selain itu, kesempatan untuk berkontribusi secara nyata juga menjadi dorongan besar bagi saya. Saya ingin menjadi bagian dari perubahan dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar. Dengan bergabung dalam organisasi, saya memiliki platform untuk menyalurkan ide, tenaga, dan waktu guna mencapai tujuan bersama. Misalnya, dalam organisasi sosial, saya dapat berpartisipasi dalam program pemberdayaan masyarakat. Dalam organisasi akademik, saya bisa membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi sesama anggota. Kontribusi ini tidak hanya bermanfaat bagi organisasi, tetapi juga memberikan kepuasan batin bagi saya.
Tidak kalah penting, membangun jaringan dan memperluas relasi juga menjadi salah satu alasan utama saya bergabung dengan organisasi. Bertemu dengan orang-orang yang memiliki visi dan tujuan serupa memungkinkan saya untuk belajar dari pengalaman mereka. Interaksi dengan berbagai individu dari latar belakang yang berbeda membantu saya memahami perspektif baru dan memperkaya cara saya berpikir. Jaringan ini juga dapat menjadi modal berharga untuk masa depan, baik dalam karier maupun kehidupan sosial.
Motivasi yang saya miliki ini berpengaruh langsung terhadap cara saya berkontribusi dalam organisasi. Dengan semangat belajar, saya selalu berusaha aktif dalam setiap kegiatan, mencari solusi kreatif, dan tidak ragu untuk mengambil inisiatif. Keinginan untuk berkontribusi membuat saya berkomitmen untuk bekerja dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab. Sementara itu, kesadaran akan pentingnya relasi mendorong saya untuk berkomunikasi dengan baik dan membangun kerja sama yang solid dengan anggota lainnya.
Pada akhirnya, motivasi untuk bergabung dengan organisasi bukan sekadar dorongan awal, tetapi juga menjadi landasan untuk terus berkontribusi dengan maksimal. Dengan tekad untuk belajar, berkontribusi, dan membangun relasi, saya yakin bahwa keterlibatan dalam organisasi dapat memberikan manfaat yang besar, baik bagi diri sendiri maupun bagi komunitas yangÂ
lebih luas.
2.Sebutkan faktor internal dan eksternal yang menjadi mendorong motivasiÂ
Motivasi seseorang dalam melakukan sesuatu, termasuk bergabung dengan organisasi atau mencapai tujuan tertentu, dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor Internal (Dari Dalam Diri Individu)
Faktor internal berkaitan dengan dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang, seperti kebutuhan, keinginan, dan ambisi pribadi. Beberapa faktor internal yang memengaruhi motivasi adalah:
Keinginan untuk berkembang Motivasi muncul dari dorongan untuk belajar hal baru, meningkatkan keterampilan, dan mencapai potensi maksimal.
Passion atau minat Ketertarikan yang mendalam terhadap suatu bidang dapat menjadi sumber motivasi yang kuat untuk terus berusaha dan berkontribusi.
Rasa tanggung jawab dan komitmen Individu yang memiliki rasa tanggung jawab tinggi cenderung lebih termotivasi untuk menyelesaikan tugas dengan baik.
Ambisi dan tujuan pribadi Adanya tujuan hidup yang jelas, seperti ingin menjadi pemimpin atau mencapai kesuksesan tertentu, dapat mendorong seseorang untuk bekerja keras.
Kebutuhan psikologis Seperti kebutuhan akan pengakuan, pencapaian, dan aktualisasi diri yang membuat seseorang terus mencari cara untuk berkembang.
2. Faktor Eksternal (Dari Lingkungan Sekitar)
Faktor eksternal berasal dari luar individu dan sering kali memengaruhi atau memperkuat motivasi internal seseorang. Beberapa faktor eksternal yang berperan adalah:
Dukungan dari lingkungan sosial Motivasi seseorang bisa meningkat jika mendapatkan dukungan dari keluarga, teman, mentor, atau komunitas.
Budaya organisasi atau lingkungan kerja Lingkungan yang positif, kompetitif, dan suportif dapat meningkatkan semangat dan dedikasi seseorang.
Tantangan dan peluang Adanya peluang untuk berkembang atau tantangan baru dapat memacu seseorang untuk lebih termotivasi.
Penghargaan dan apresiasi Pemberian penghargaan seperti sertifikat, promosi, atau pengakuan atas kerja keras dapat meningkatkan motivasi individu.
Tekanan atau persaingan Dalam beberapa kasus, persaingan yang sehat dapat menjadi pendorong untuk bekerja lebih baik dan mencapai tujuan.
Kesimpulan
Motivasi seseorang tidak hanya berasal dari dalam diri, tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Kombinasi antara faktor internal dan eksternal dapat menciptakan dorongan yang kuat untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk menemukan motivasi yang tepat serta menciptakan lingkungan yang mendukung p
ertumbuhan dan perkembangan diri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI