Mohon tunggu...
Septian Nugroho
Septian Nugroho Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Akibat Pandemi Covid -19, Belajar Online Menjadi Kebiasaan bagi Para Pelajar

16 Maret 2022   21:35 Diperbarui: 16 Maret 2022   21:38 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era pandemi covid-19 saat ini seluruh masyarakat dihimbau untuk selalu berada di rumah, jika tidak ada kepentingan untuk berpergian keluar rumah, maka para masyarakat harus tetap melakukan aktivitas mereka di rumah saja. 

Dengan hal tersebut, maka semua kegiatan kesehari -- harian masyarakat seperti bekerja, sekolah, bertemu dengan teman, dll. tidak diperbolehkan lagi untuk bertatap muka. 

Salah satu nya para pelajar dan mahasiswa yang sama sekali tidak diperbolehkan bertatap muka, jika daerah atau Kawasan tersebut terpantau zona bahaya covid-19. 

Untuk para pelajar harus beradaptasi untuk belajar secara daring ( dalam jaringan ) dengan menggunakan smatrtphone maupun laptop. Adaptasi yang dilakukan oleh para pelajar memang tidak mudah dalam pembelajaran secara daring, karena kebiasaan mereka dalam belajar dengan bertatap muka secara langsung, sedangkan pembelajaran daring ini mengharuskan pelajar untuk bertatap muka namun dengan perantara laptop atau smartphone.

Seperti yang diketahui, pembelajaran daring ini memiliki beberapa permasalahan saat awal -- awal pandemic covid -- 19 muncul, kendala yang dihadapi oleh masyarakat khusunya pelajar, yaitu ada yang tidak memiliki smarthphone maupun laptop, lalu ada yang tidak mempunyai jaringan yang kuat karena tinggal di daerah terpencil (terutama pelajar yang tinggal didaerah pelosok), dan banyak pelajar yang beralasan bahwa device mereka rusak. 

Hal tersebut banyak terjadi saat pertama kali muncul covid 19, dan kendala -- kendala yang terjadi tidak sepenuhnya salah pelajar tetapi hal yang lumrah karena mereka harus beradaptasi dengan gaya belajar yang baru. 

Di sisi lain, pemerintah menyiapkan segala kebutuhan para pelajar seperti mendapat kuota bantuan gratis dan pemerintah juga memberikan laptop kepada pelajar yang orang tuanya memiliki ekonomi yang rendah. 

Dengan berjalannya waktu, setiap masyarakat maupun pemerintah terbiasa dengan bekerja, sekolah, maupun bersilaturahmi dengan keluarga dengan melalui daring ( dalam jaringan) dari berbagai aplikasi yang memiliki fitur video chat.

Di tahun 2022 ini pandemic covid -19 masih muncul bahkan semakin banyak mutasi virus dari covid-19, walaupun muncul varian baru, pandemic covid-19 semakin renggang. 

Para masyarakat seperti orang yang bekerja, sekolah, dan pasar mulai kembali dibuka dengan kapasitas 75% guna mengembalikan roda ekonomi negara. Terutama para pelajar seperti mahasiswa dan anak -- anak TK, SD, SMP, dan SMA, mereka selama dua tahun sudah beradaptasi dengan belajar online tetapi akhirnya mereka harus kembali bertatap muka. 

Dengan adanya pemulihan covid- 19 dan kembalinya gaya hidup para masyarakat membuat mereka harus mulai beradaptasi lagi dengan kerja maupun sekolah secara tatap muka. 

Khususnya pelajar, banyak pelajar yang sudah nyaman belajar melalui dalam jaringan, dan mereka banyak yang enggan untuk belajar tatap muka. Hal tersebut terjadi karena pemerintah yang mempunyai peran kekuasaannya untuk mengajak para masyarakat agar tetap berkegiatan di rumah, dengan adanya kekuasaan tersebut tentunya pemerintah memberikan ideologi baru tentang himbauan untuk dirumah agar para masyarakat tidak terpapar virus covid-19. Hal tersebut dapat dipahami bahwa seseorang yang memilikki kekuasaan akan selalu di dengar oleh para masyarakat.

 Menurut Raymond Williams (1997) ideologi budaya merupakan system kepercayaan yang dianut oleh para masyarakat dan menjadi ciri khas masyarakat tersebut. 

Dapat dipahami bahwa ideologi yang diberikan kepada pemerintah mengenai pencegahan penularan covid-19 ini membuat masyarakat memiliki gaya hidup dan keyakinan baru yaitu dengan mereka yang sudah terbiasa dengan pembelajaran maupun bekerja secara online.

Sumber :

Fiske, J. (2011). Introduction to Communication Studies. New York: Routledge.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun