Akhirnya ketegangan pun hilang karena sudah sampai di Gapura Candi Gedong Songo, yang berarti sudah tidak ada lagi adegan jalanan kelak-kelok dengan jurang. Kesan yang pertama kali muncul di benak saya terhadap tempat ini adalah seperti melakukan tracking suatu gunung karena, pada faktanya candi ini memiliki medan yang memiliki kemiringan tanah yang sangat tajam, dengan rata-rata hampir 400 menurut warga setempat.
Di area tempat ini terdapat Sembilan buah candi yang tersebar di lereng Gunung Ungaran yang merupakan suatu peninggalan kerajaan Hindu pada abad ke-9. Konon katanya di area candi terdapat banyak harta karun yang di tinggalkan para leluluhur, pernyataan itu dikemukakan oleh seorang supir kendaraan umum yang saya tumpangi. Semua itu terbukti sekitar beberapa bulan yang lalu ada satu keluarga yang mendadak kaya karena mendapatkan harta berlimpah di area candi. Katanya sih begitu, tapi saya masih sedikit kurang percaya.
Next,saya akan membahas suhu di tempat tersebut. Suhu di Candi Gedong Songo terbilang lumayan dingin, itu terbukti karena sensor suhu di handphonesaya menunjukan angka 270C ditambah lagi, cuacanya yang sedang mendung. Ketika sedang hunting foto kesana kemari untuk mencari sisi human interest, tiba-tiba saya dikejutkan dengan kabut yang tebal datang dengan cepat dari bawah menuju area candi bersamaan dengan hujan ringan yang membuat saya harus mencari tempat untuk berteduh.    Â
Ketika sudah sampai di tempat berteduh saya bertemu dengan seorang penjual keliling yang menjual kopi seduh. Kesempatan pun tidak akan saya lewatkan untuk membuat hangat tubuh ini, akan tetapi karena hujan ringan yang tidak kunjung usai, akhirnya kopi yang saya pesan hanya dalam waktu 5 menit sudah tidak panas lagi. Kejadian tersebut menunjukan bahwa area tersebut sangat dingin apalagi ketika hujan datang.
Hujan pun mereda dan akhirnya saya memutuskan untuk turun dari Candi dan mencari angkutan umum yang saya tumpangi ketika berangkat dari tempat parker bus. Ketika sudah ditemukan maka saya langsung bergegas dan langsung menaiki angkutan umum tersebut. 10 menit berselang akhirnya saya tiba di tempat parkiran bus . Setelah tiba maka saya bersiap untuk melanjutkan perjalanan menuju hotel untuk beristirahat karena hari mulai gelap.
Tempat saya beristirahat kali ini berada di jantung kota Semarang yang jaraknya dekat dengan IconKota semarang yaitu Lawang Sewu. 2 hingga 3 jam perjalanan, menunggu saya untuk menuju tempat istirahat. Mendengarkan irama musik EDM (Electronic Dance Music)Â sudah menjadi rutinitas saya untuk menghilangkan kebosanan saya dalam perjalanan.
Tidak terasa perjalanan menuju hotel pun berakhir, artinya saya harus membersihkan diri dan harus cepat beristirahat. Setelah membersihkan diri, entah rasa penasaran yang ada dibenak saya untuk meninggalkan istirahat agar terus mengexplore kota ini . Street Hunting di malam hari ? kenapa tidak ? pukul 10 malam sudah tiba, persiapan untuk Street Hunting pun sudah siap seperti lensa kit 55-200mm, threepod, camera dslr Nikon D5200 dan fotografer saya sendiri tentunya hehehe…..
Setelah meninggalkan hotel, saya langsung pergi ke daerah simpang lima ataupun mencari tempat makan pinggiran sepertiangkringanuntuk mendapatkan foto Human Interest. Akan tetapi saya sedikit kecewa karena tempat-tempat tersebut sudah tutup alias sudah pada pulang para pedagangnya. Akan tetapi rasa kecewa itu terbayarkan karena pada tengah malam tepat pada jam 1 malam saya melihat pemandangan yang tidak akan ditemukan di kota Jakarta.
Pemandangan para pengguna jalan baik roda 2 ataupun 4 tersusun rapih di sebuah lampu merah dan tepat berada dibelakang garis Zebra Cross.Kejadian tersebut menandakan bahwa masyarakat disana mematuhi peraturan lalu lintas yang ada. Akhirnya saya menemukan kota yang benar-benar tertib dan mentaati peraturan dan yang paling bikin bahagia itu adalah ketenangannya dengan minim suara klakson ataupun motor yang membuat bising tidak seperti di kota-kota lainnya.
Sudah cukup menikmati Kota Semarang di malam hari, akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke hotel untuk beristirahat karena hari sudah mulai pagi. Setelah sampai di hotel saya langsung bergegas untuk pergi ke tempat tidur dan menyalakan pendingin ruangan.
Good morning worldwide …..!!!! Semangat pagi yang dibarengi oleh cerahnya kota Semarang membuat saya tambah jatuh cinta terhadap kota ini. Di hari yang kedua ini saya dijadwalkan untuk mengunjungi Klenteng Sam Po Kong dan Lawang Sewu yang menjadi iconwisata kota Semarang. Setelah bangun, saya langsung bersiap diri dan melakukan check outhotel.