Guru merupakan ujung tombak pendidikan anak-anak kita, sekarang merasakan bukan? Saat Allah takdirkan tentaranya, berupa virus yang kasat mata menguji seluruh umat manusia. Memaksa seluruh siswa sekolah untuk kembali ke rumah, bersama orang tua. Mengharuskan orang tua terjun langsung mengajar anak-anaknya, mendidik anak-anaknya untuk menjadi manusia pintar dan berilmu. Jangan anggap remeh dengan pekerjaan itu. orang tua yang selama ini menyerahkan sepenuhnya pendidikan ke sekolah terpaksa merasakan tekanan menjadi guru untuk anak-anak mereka.
Jangan tanya bagaimana rasanya? Tentu sulit, dan butuh energi besar. Selain harus siap materi pelajaran, juga harus menyiapkan hati yang lapang. Mengajar anak-anak itu butuh hati, butuh ketenangan dan kesabaran.Â
Jangan sampai kita yang sedang menjalani karantina mandiri ini semakin stress dengan tugas baru membersamai anak-anak kita sekolah di rumah. Usaha dan kerjasama antar anggota keluarga sangat diperlukan, selain doa kepada Allah sang pemilik kehidupan untuk tetap diberi petunjuk agar bisa menjadi orang tua amanah dan guru yang baik untuk anak-anak kita sendiri.
Allahualambisowab.
Septi Ambar
Mendadak Guru untuk anak di rumah
Jogja, 20 Maret 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H