Tentang buku 'Symphony Of Life'
Sepintas bukunya tampak biasa dan tidak ada yang istimewa. Tetapi proses membuatnya boleh lah kalau hasil karya ini tidak biasa.
Dilakukan dengan tekun selama 30 hari berturut-turut tanpa jeda. Itupun dilakukan ditengah tugas domestik membersamai anak-anak balita yang masih berumur 3 tahun dan batita yang masih mengAsi. Tentu tidak sedikit kerepotan membuat keinginan untuk bercerita sering tertahan sambil menunggu semua menjadi kondusif.
Sehari menghasilkan satu tulisan bagi penulis amatir seperti saya tentu suatu prestasi. Apalagi bisa terwujud menjadi sebuah buku.
Cerita kehidupan yang terangkum dalam buku, mengkisahkan banyak hal tentang peristiwa keseharian yang biasa kita temui.
Harapan dapat menyampaikan setiap hikmah peristiwa tersebutlah yang menjadi tujuan dituliskan buku ini.
Seperti Symphony merdu yang menghantarkan kebaikan dan semangat pada pembaca untuk mencecap setiap kebaikan yang tersaji dalam tulisan ringan berupa cerpen. Cerpen ringan yang sarat hikmah.
Buku berisi 15 cerpen dengan judul acak dan bebas, sesuai dengan ide yang tetiba muncul setiap harinya ternyata membuat istimewa. Seperti flash back kebelakang tentang kenangan.
15 cerpen berikutnya ditambah 5 cerpen lain dengan judul berbeda-beda, renacana tersaji dalam buku ke dua yang berisi tentang perjalanan meraih mimpi dan cita-cita, semua berdasar kisah nyata. 'Based on true story' diyakini bisa memberikan 'soul' pada tiap jalan cerita.
Tidak muluk-muluk harapannya, penulis hanya ingin menyampaikan pesan tentang arti semangat memungut kebaikan dari setiap peristiwa kehidupan.
Buku ini buku biasa, tapi banyak cerita yang bisa diambil hikmah kebaikannya.
Jogja, 11 Maret 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H