Mohon tunggu...
septiambar
septiambar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penggiat Parenting dan Pekerja Sosial

Penulis, Penggiat Parenting dan Pekerja sosial

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenali Penyakit "Bully-Membully" dan Dampaknya

18 April 2016   12:11 Diperbarui: 18 April 2016   12:30 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai orang tua yang memiliki anak tentu kita khawatir dengan itu, bagaimana jika anak-anak kita kemudian diperlakukan tidak baik oleh orang lain. Sehingga memberi dampak psikis yang panjang. Menjadi pribadi yang rentan dan sangat rapuh. Apa saja sebaiknya yang perlu dipahamkan kepada anak kita untuk siap menjadi orang kuat dan siap menghadapi lingkungan :

1.       Kuatkan Iman

Kekuatan paling besar adalah dari Allah Swt, Tuhan Yang Esa. Setiap manusia memiliki keyakinan dan pegangan. Pahamkan anak siapa penciptanya, siapa Tuhannya. Kenalkan betapa sang Pencipta adalah Maha Segalanya. Dekatkan ia dengan cara menanamkan aqidah kuat pada si anak.

2.       Pahamkan perannya sebagai manusia

Anak-anak perlu dipahamkan bahwa ia lahir kedunia memiliki tugas yang banyak, tugas utama sebagai Hamba Allah yang harus menjalankan kewajiban sebagai makhluk beragama juga sebagai makhluk sosial yang membutuhkan kehadiran orang lain. Maka pahamkan anak bahwa suatu ketika ia akan berada dalam situasi dan kondisi bermacam-macam, akan menemui karakter orang beragam. Bahwa dalam kehidupan selalu ada kebaikan dan ada keburukan yang menyertainya.

3.       Isi jiwa anak dan otak anak

Jiwa anak diibaratkan adalah gelas yang harus diisi. Sempurnanya seorang anak tidak hanya ia memiliki otak cerdas dengan IQ mumpuni. Tetapi juga harus memiliki jiwa yang berkarakter baik. IQ dan SQ harus seimbang. Pintarkan anak dengan beragam ilmu pengetahuan bisa didapatkan dari banyak sumber semisal dari buku. Sedangkan SQ anak didapatkan dari orang tua sebagai orang pertama yang berperan dalam pembentukan wataknya. Isi jiwa anak dengan kasih sayang, ketulusan, contoh yang baik, teladan yang lembut, perhatian, keamanan dan penghargaan tinggi untuk apapun yang sudah dilakukannya. Anak akan cenderung menjadi anak yang bisa menghargai orang lain saat ia juga mendapatkan penghargaan yang sama dari orang tua khususnya.

Bully sudah menjadi momok yang menakutkan untuk sebagian orang. Banyak orang yang gagal karena dampak besar perlakuan bully orang lain. Tapi tidak sedikit orang korban bully menjadi orang hebat dikemudian hari. Untuk itu mari kita mulai dari diri sendiri menjadi pribadi yang selalu berusaha berbuat baik dengan lebih bisa mengendalikan sikap dan perilaku kita dilingkungan. Sebesar apapun perlakuan buruk orang lain jika kita mampu mengolahnya menjadi amunisi hebat untuk berprestasi tentu akan lebih baik. Tidak selalu bully mendatangkan keburukan, bully bisa membuat seorang manusia menjadi hebat dan melesat tinggi mencapai cita-citanya dengan ikhitiar dan semangat serta doa.

Anak-anak kita semoga bisa menjadi orang kuat yang siap menjadi makhluk sosial yang bermanfaat tanpa menjadi pelaku Bully atau pun Korban Bully. Karena sejatinya Bully adalah penyakit sosial yang harus dilawan dengan cara yang tepat dan benar. Dengan terus belajar menjadi orang dan warga masyarakat yang menjunjung tinggi sikap tolerasi, welas asih, menghargai dan saling menghormati. Selalu mendoakan dan berharap kebaikan-kebaikan yang akan terus BISA diperjuangkan demi tercipta lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif.

Alllahualam bi Sowab..

Salam Hangat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun