Setiap agama tentunya mempunyai keyakinan dasar masing-masing, dimana keyakinan dasar  tersebut  menjadi landasan utama dari agama. Semakin kuat keyakinan orang maka semakin kuat pula keyakinan terhadap agama. Sama seperti agama lainnya, agama Hindu juga mempunyai keyakinan dasar atau keyakinan yang disebut Panca Sradha. Panca Sradha berasal dari kata bahasa sansekerta, yaitu Panca yang berarti lima, dan Sradha berarti "yakin", "percaya". Panca Sradha adalah lima keyakinan dasar agama Hindu. Landasan keyakinan ini terdiri dari lima aspek yang disebut Panca Sradha. Pertama, kepercayaan terhadap Brahman atau Widhi Tattwa. Ajaran pertama ini berfokus pada kepercayaan terhadap Brahman atau Tuhan. Kedua, beriman kepada Atman atau Atman Tattwa artinya disebut Roh suci. Atman diyakini mempunyai sifat abadi dan sempurna. Ketiga, keyakinan terhadap Karmaphala atau Karmaphala Tattwa, yaitu hasil yang dicapai dari perbuatan yang dilakukan. Keempat, kepercayaan terhadap Samsara atau Samsara Tattwa, yaitu kepercayaan terhadap reinkarnasi, reinkarnasi atau kelahiran kembali. Dan kelima, kepercayaan terhadap Moksa atau Moksa Tattwa, yaitu menyatunya Brahman dan Atman.
Perkembangan zaman modern menyebabkan masyarakat meninggalkan jati dirinya yang sangat jelas yaitu hakikat keagamaan dalam segala kegiatan ritual keagamaan, oleh karena itu kualitas keimanan dalam hal ini kepercayaan Hindu akan semakin terpinggirkan dalam masyarakat modern. Dalam masyarakat, generasi muda merupakan potensi jati diri, pewaris cita-cita perjuangan bangsa, dan sumber daya manusia pembangunan bangsa. Karma pemuda merupakan harapan bangsa yang dapat dimaknai siapa yang menguasai pemuda, dialah yang menguasai masa depan. Generasi muda juga merupakan generasi penerus dari generasi sebelumnya. Asumsi ini adalah bahwa beban moral ditanggung oleh generasi muda untuk memenuhi tanggung jawab yang dipercayakan kepada mereka oleh generasi tua. Perkembangan teknologi juga membawa dampak negatif. Adanya teknologi seperti komputer, gadget, game online, media sosial seperti Facebook, Instagram, Whatsapp, Twitter, Tiktok dan lain-lain. Dengan bertambahnya gadget seiring dengan munculnya game online, generasi muda saat ini sudah menjadi kecanduan game online. Selain itu dengan media sosial mereka juga akan ketagihan untuk selalu update dengan apa yang terjadi di media sosial, untuk bisa meniru trend atau virus apa pun yang ada di media sosial. Tanpa memfilternya terlebih dahulu, tentu akan memberikan dampak yang sangat negatif pada tersebut. Mungkin yang mereka tiru tidak sesuai dengan aturan atau standar yang ada. Salah satu cara untuk mengatasi dan mencegah dampak negatif tersebut adalah dengan melibatkan orang tua dalam pendidikan anaknya dan menerapkan aturan yang ketat agar mereka dapat memanfaatkan waktunya untuk hal-hal yang bermanfaat. Adanya generasi umat Hindu yang militan dapat memajukan dan mengembangkan agama Hindu agar tidak dipandang rendah oleh agama lain. Selain itu juga dapat menciptakan suasana rukun dan tenteram di kalangan generasi muda Hindu, sehingga akan tercipta persatuan yang kokoh berdasarkan kekeluargaan dan ajaran agama. Pemberian ajaran agama kepada generasi Hindu sangatlah penting karena merupakan salah satu cara atau landasan yang digunakan untuk memantapkan Sradha dan Bhakti menuju Tuhan Yang Maha Esa. Dimana generasi muda umat Hindu berperan penting dalam mengimplementasikan nilai-nilai Panca Sradha dalam kehidupan sehari-hari. Mereka dapat mempertebal keimanan dan ketaqwaan, meningkatkan nilai-nilai Panca Sradha, melestarikan warisan budaya, membangun karakter humanis dan pluralistik, serta menjadi penjaga pembangunan nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H