Teori perkembangan moral yang dikemukakan oleh Lawrence Kohlberg adalahÂ
1. Tingkatan Pra-Konvensional
Pada tingkatan ini, moralitas didasarkan pada konsekuensi langsung dari tindakan dan kepentingan pribadi. Biasanya terjadi pada ana
Tahap 1: Orientasi Hukuman dan Ketaatan
Perilaku dianggap benar jika menghindari hukuman. Anak-anak mematuhi aturan karena takut dihukum, bukan karena memahami nilai moralnya.
Contoh: Anak
Tahap 2: Orientasi Hedonisme dan Kepentingan Pribadi
Perilaku din
Lanjutan
2. Tingkatan Konvensional
Pada
Tahap 3: Orientasi Kesepakatan Sosial dan Hubungan Antarpribadi
Bahaya
Contoh:
Tahap 4: Orientasi Hukum dan Ketertiban
Moral
Contoh
3. Tingkatan Pasca-Konvensional
Pada tingkatan ini, moralitas didasarkan pada prinsip-prinsip etika yang universal. Tidak semua orang mencapai tingkatan ini.
Tahap 5: Orientasi Kontrak Sosial
Individu memahami bahwa hukum dan aturan adalah kesepakatan sosial yang dapat diubah jika tidak lagi adil atau tidak melindungi hak individu.
Contoh: Seseorang mendukung perubahan hukum ya
Tahap 6: Orientasi Prinsip Etis Universal
Moralitas didasarkan pada prinsip-prinsip universal seperti keadilan, kesetaraan, dan hak asasi manusia, meskipun bertentangan dengan hukum atau norma masyarakat.
Contoh: Seseorang menolak perintah yang tidak meskipun berisiko tinggi
Ciri Utama Teori Kohlberg
Bersifat Universal: Kohlberg
Progresif: Setiap individu
Berfokus pada Penalaran Moral
Teori ini banyak digunakan untuk memahami perkembangan moral dalam pendidikan, hukum, dan psikologi, meskipun juga mendapat kritik karena dianggap terlalu fokus pada penalaran rasional dan mengabaikan aspek e.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H