Mohon tunggu...
Septia Amelia
Septia Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka melakukan kegiatan yang bermanfaat dan mencoba sesuatu yang baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

8 Tahap Perkembangan Psikososial

26 Oktober 2024   18:12 Diperbarui: 26 Oktober 2024   19:07 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Emergensi 1-500-911

WA

Hubungi Kami

Bahasa Indonesia

keyboard_arrow_down

+62 811-8951-181

Contact Center

Gawat Darurat

Beranda

Kesehatan Mental

Gangguan Kepribadian

8 Tahap Perkembangan Psikososial, Mulai Dari Usia 0-65 Tahun

Kesehatan Mental

8 Tahap Perkembangan Psikososial, Mulai Dari Usia 0-65 Tahun

22 Oktober 2024 * 6 menit waktu baca

Author

Tim Medis Siloam Hospitals

#Mental,

#Pertumbuhan,

#Psikologi

Bagikan ke

TABLE OF CONTENTS

Apa itu Psikososial?

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Psikososial

A. Konflik

B. Pengembangan Identitas Ego

Tahapan Perkembangan Psikososial menurut Erik Erikson

1. Tahap I (Usia 0--1 Tahun): Kepercayaan vs Ketidakpercayaan

2. Tahap II (Usia 1--3 Tahun): Otonomi vs Rasa Malu dan Ragu

3. Tahap III (Usia 3--6 Tahun): Inisiatif vs Rasa Bersalah

4. Tahap IV (Usia 7--11 Tahun): Industri (Kompetensi) vs Inferioritas

5. Tahap V (Usia 12--18 Tahun): Identitas vs Kebingungan Peran

6. Tahap VI (Usia 19--29 Tahun): Keintiman vs Isolasi

7. Tahap VII (Usia 30--64 Tahun): Generativitas vs Stagnasi

8. Tahap VIII (Usia 65 Tahun ke Atas): Integritas Ego vs Keputusasaan

 

Psikososial adalah aspek yang berkaitan dengan kesehatan mental, pikiran, dan perilaku seseorang terhadap tuntutan sosial. Secara umum, psikososial dapat berkembang mulai dari masa kanak-kanak hingga lanjut usia. Untuk mengenal tahapan perkembangan psikososial serta berbagai faktor yang dapat memengaruhinya, mari simak ulasan berikut ini sampai tuntas.

 

Apa itu Psikososial?

 

Psikososial adalah istilah yang mengacu pada hubungan pikiran, perilaku, dan kesehatan mental seseorang terhadap kebutuhan atau tuntutan kehidupan sosial. Istilah psikososial ini mulai dipopulerkan oleh seorang psikolog berkebangsaan Jerman-Amerika Serikat, Erik Erikson pada tahun 1950. Erik Erikson mengembangkan teori ini berdasarkan teori psikoanalisis dari Sigmund Freud.

 

Menurut Erik Erikson, kepribadian manusia dapat berkembang melalui beberapa tahap, mulai dari bayi hingga lanjut usia. Pada setiap tahapnya, akan terjadi dua aspek bertentangan yang bisa berdampak positif maupun negatif terhadap perkembangan kepribadian seseorang.

 

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Psikososial

 

Secara umum, perkembangan psikososial adalah teori yang menjelaskan bahwa terdapat dua faktor atau elemen yang memengaruhi kepribadian seseorang. Adapun dua faktor yang turut memengaruhi tahapan perkembangan psikososial adalah sebagai berikut.

 

A. Konflik

 

Di setiap tahapnya, akan ada konflik berbeda yang terjadi dan dapat memengaruhi kepribadian dan kehidupan seseorang. Jika berhasil mengatasi konflik ini, seseorang dapat menjadi individu yang lebih kuat secara mental. Namun, apabila gagal menangani konflik, seseorang mungkin tidak dapat mengembangkan keterampilan sosial yang kuat.

 

B. Pengembangan Identitas Ego

 

Faktor ini berkaitan dengan kesadaran diri yang dikembangkan melalui interaksi sosial. Menurut teori psikososial, identitas ego setiap manusia dapat terus berubah karena adanya informasi baru dan pengalaman dari interaksi sehari-hari dengan orang lain.

 

Tahapan Perkembangan Psikososial menurut Erik Erikson

 

Seperti yang telah dijelaskan di atas, proses perkembangan psikososial pada manusia akan terjadi melalui beberapa tahap yang melibatkan konflik berbeda di setiap jenjang usia. Lebih jelasnya, berikut adalah tahapan perkembangan psikososial manusia menurut Erik Erikson.

 

1. Tahap I (Usia 0--1 Tahun): Kepercayaan vs Ketidakpercayaan

 

Tahapan perkembangan psikososial yang pertama akan terjadi pada usia 0--1 tahun. Pada tahapan ini, bayi akan mulai belajar untuk memercayai orang lain, terutama orang tua yang merawatnya. 

 

Apabila bayi merasa telah dirawat dengan baik dan penuh kasih sayang, ia akan mulai mengembangkan rasa percayanya kepada orang lain. Sebaliknya, jika orang tua tidak konsisten dan abai dalam merawat bayi, bayi akan merasa insecure, curiga, cemas, dan kesulitan untuk memercayai orang lain.

 

2. Tahap II (Usia 1--3 Tahun): Otonomi vs Rasa Malu dan Ragu

 

Tahapan kedua dari perkembangan psikososial adalah konflik antara otonomi dengan rasa malu dan ragu yang terjadi pada usia 1--3 tahun. Pada tahap ini, anak akan mulai belajar mengenai pengendalian diri dan melakukan aktivitas secara mandiri. Karena itu, toilet training menjadi salah satu proses pembelajaran yang berperan penting dalam pengembangan kepribadian di fase ini.

 

Jika orang tua berhasil mendorong anaknya untuk belajar mandiri di tahap ini, anak akan lebih percaya diri dan merasa aman saat mengambil risiko. Sementara apabila anak kerap dilarang untuk melakukan sesuatu secara mandiri, ia mungkin akan mengembangkan kepribadian yang pemalu, penuh keraguan, dan cenderung bergantung kepada orang lain.

 

3. Tahap III (Usia 3--6 Tahun): Inisiatif vs Rasa Bersalah

 

Dalam tahap ketiga, anak-anak akan semakin fokus untuk melakukan sesuatu dan menetapkan tujuannya berdasarkan pemikiran mereka sendiri. Tahapan ini biasanya berlangsung ketika anak-anak berusia 3--6 tahun dan terjadi melalui interaksi sosial.

 

Apabila anak mendapatkan kesempatan untuk bermain dan beraktivitas dengan orang lain, ia akan mengembangkan rasa inisiatif, mampu memimpin orang lain, serta membuat keputusan sendiri. Di sisi lain, jika tidak diberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, anak cenderung akan mengembangkan rasa bersalah dan ragu dengan kemampuannya.

 

4. Tahap IV (Usia 7--11 Tahun): Industri (Kompetensi) vs Inferioritas

 

Tahapan keempat dalam perkembangan psikososial adalah konflik antara industri (kompetensi) dengan inferioritas. Melalui tahapan ini, anak akan mulai mempelajari keterampilan khusus di sekolah. Mereka juga cenderung semakin sadar dengan kehadiran dirinya sebagai individu dan mulai membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

 

Jika mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya sendiri, anak akan merasa percaya diri dan bangga dengan pencapaiannya (kompeten). Namun, anak mungkin akan merasa rendah diri (inferior) apabila dirinya sering dibatasi oleh orang tua atau gurunya untuk mengembangkan kemampuan sendiri.

 

5. Tahap V (Usia 12--18 Tahun): Identitas vs Kebingungan Peran

 

Memasuki usia remaja, seseorang akan mulai mencari identitas dan jati dirinya sendiri. Karena itu, mereka umumnya akan mencoba berbagai persona yang berbeda guna mengetahui jati dirinya. Jika berhasil melalui tahapan pencarian jati diri ini, seseorang akan mampu untuk mempertahankan identitas dirinya. Di satu sisi, jika gagal menemukan jati dirinya pada tahap ini, seorang kemungkinan akan mengalami krisis identitas di kemudian hari.

 

6. Tahap VI (Usia 19--29 Tahun): Keintiman vs Isolasi

 

Pada tahap perkembangan psikososial keenam, konflik akan berfokus pada hubungan intim dalam membentuk komitmen jangka panjang dengan seseorang selain keluarga. Individu yang berhasil melalui tahap ini cenderung memiliki hubungan yang langgeng dan bahagia. Namun, jika tidak berhasil, mereka mungkin akan merasa kesepian, terisolasi, hingga memicu depresi.

 

7. Tahap VII (Usia 30--64 Tahun): Generativitas vs Stagnasi

 

Tahapan perkembangan psikososial selanjutnya terjadi pada usia 30--64 tahun. Tahapan ini akan berfokus pada kontribusi seseorang untuk masyarakat dan generasi penerus. Individu yang sukses menghadapi tahapan ini akan merasa dirinya berguna karena sudah berkontribusi pada masa depan masyarakat. Sebaliknya, jika tidak berhasil, mereka akan merasa stagnan dan tidak produktif.

 

8. Tahap VIII (Usia 65 Tahun ke Atas): Integritas Ego vs Keputusasaan

 

Tahapan terakhir dari perkembangan psikososial adalah konflik antara integritas ego dan keputusasaan yang terjadi pada usia 65 tahun ke atas. Pada tahapan ini, lansia akan mulai merenungkan kehidupan yang telah dijalani. Jika merasa puas, ia akan menghadapi masa tua dan kematian dengan perasaan bangga. Namun, jika memiliki penyesalan atau masih terdapat sesuatu hal yang belum bisa dicapai semasa hidupnya, ia mungkin akan merasa putus asa.

 

Dapat disimpulkan, perkembangan psikososial adalah aspek yang penting untuk diperhatikan tahapannya guna mengoptimalkan kualitas hidup setiap individu. Namun, perlu diketahui bahwa informasi yang dijelaskan di atas hanya digunakan untuk tujuan edukasi dan tidak dapat menggantikan diagnosis maupun saran medis dari dokter.

 

Maka dari itu, apabila Anda memiliki keluhan terkait kondisi mental, segera lakukan konseling dengan Psikiatri di Siloam Hospitals terdekat guna memperoleh diagnosis dan penanganan yang tepat. Nantinya, tenaga medis profesional akan memastikan prosedur medis yang dilakukan telah sesuai dengan kondisi pasien

 

Siloam Hospitals juga menyediakan layanan Telekonsultasi yang dapat memudahkan pasien untuk konsultasi virtual dengan dokter pilihan. Lewat layanan Telekonsultasi, dokter juga bisa memberikan resep obat-obatan tertentu secara online, dan pasien pun dapat mengambilnya tanpa harus keluar rumah. Namun, jika diresepkan obat tertentu, seperti antipsikotik dan antidepresan, pasien wajib mengambilnya secara langsung (self pick up).

 

Artikel ini dibuat dan diterbitkan oleh Siloam Hospitals, baca selengkapnya di: *https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/mengenal-perkembangan-psikososial*

Dapatkan informasi atau layanan kesehatan terkini Siloam Hospitals di:

*Instagram*: https://instagram.com/siloamhospitals/

*Contact Center*: (021)1-500-181

*Siloam-At-Home*: https://wa.me/628111950181

Download aplikasi MySiloam untuk kemudahan pelayanan kesehatan Anda:

*IOS*: https://apple.co/3PYwuZK

*Android*: https://bit.ly/SiloamPS

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun