Mohon tunggu...
SEPTIA HIDAYATIN
SEPTIA HIDAYATIN Mohon Tunggu... Lainnya - septia hidayatin

whatever you are, be a good one

Selanjutnya

Tutup

Diary

My First Love

11 Maret 2022   00:46 Diperbarui: 11 Maret 2022   00:48 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu kami tinggal di sebuah rumah yang bisa dibilang cukup yang hanya cukup untuk kami berempat. Ayah dan ibu bekerja keras untuk mengubah semua keadaan menjadi lebih baik hingga rumah perlahan-lahan menjadi lebih besar dari awal yang kami tempati. Semua karena kerja ayah dan ibu. Tak bisa dibayangkan seberapa usaha mereka untuk menjadikan keadaan menjadi seperti sekarang yang jauh lebih baik. Membuat keluarga menjadi lebih nyaman dan aman. 

Dulu, kami juga hanya memiliki 1 kendaraan dan ketika pergi keluar kami kemana-kemana selalu berboncengan berempat. Semua karena usaha ayah. Kendaraan ayah yang sedari dulu menemani ayah dari titik nol hingga sekarang pun masih tetap ada. Kata ayah, ayah tidak akan mau menjualnya karena kendaraan itulah yang menjadi saksi bagaimana perjuangan ayah untuk keluarga hingga sampai pada titik sekarang.  

Ayah itu orangnya cuek tapi tegas. Kadang kalau ada yang bikin kesalahan gitu ayah diem dulu baru setelah keadaan sedikit lebih dingin ayah baru angkat bicara dan memberi nasihat-nasihat atau saran. Kalau di rumah yang paling serem kalau marah itu ya ayah. Soalnya marahnya ayah itu kayak diem terus terus tiba-tiba diajak ngobrol serius banget. 

Jadi kayak ngerasa terintimidasi kalau ngomong sama ayah waktu lagi ngobrol padahal ayah itu hanya memberi nasihat wkwk. Emang auranya ayah itu nyeremin si kalau lagi marah, kalau lagi becandaan juga malah lebih asik. Jadi, bisa dibilang ayah itu kalau serius ya serius kalau lagi asik ya asik.

Ayah itu pinter banget kalau masalah soal menabung. Dari remaja ayah membeli apapun yang dia pengen dari kerjaannya sendiri. Tapi kalau dimintain uang jajan ayah itu paling pelit. Jadi mesti disuruh mintanya itu ke ibu. Bilangnya selalu ngga punya uang tapi aslinya punyaa wkwkwk. Tapi sebenernya ayah itu royal banget. 

Maksutnya royal itu kalau kita memang bener-bener membutuhkan apa yang kita butuhin itu selalu dikasih atau diturutin sama ayah, tapi kalau minta sesuatu yang ngga terlalu bener-bener butuh gitu ayah selalu susah buat ngasihnya. Tapi menurutku ayah bijak banget kalau gitu ya, tidak menghabiskan uang untuk hal-hal yang memang kurang dibutuhkan. Kalau ibu sama kaya aku, apa yang menurut ibu bagus itu kalau naksir selalu langsung dibeli. Wahhh memang cewe-cewe itu kebanyakan boros yaa.

Ayah memang tipe orang yang suka banget bekerja keras. Tidak bisa kalau berdiam diri di rumah gitu. Jadi, harus selalu ada hal yang ingin dikerjaan entah itu apapun. Alhamdulillah sekarang hidup kami menjadi lebih baik dari sebelumnya berkat kerja kerasnya ayah juga. Ayah yang tanpa pernah mengeluh dan tiba-tiba selalu mencukupi apa yang memang dibutuhkan kami. Memang so sweet my father hihi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun