Mohon tunggu...
Septia Nabila Fathin
Septia Nabila Fathin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tadris IPA IAIN Kudus

hanya seorang mahasiswa biasa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Guru sebagai Agen Pembentukan Karakter Siswa dalam Tantangan Zaman Modern

19 November 2024   23:07 Diperbarui: 20 November 2024   03:06 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Di era sekarang, guru tidak lagi hanya sebatas pengajar materi pelajaran di sekolah, tetapi guru juga mengemban tugas penting sebagai pembimbing yang berperan penting dalam membentuk karakter siswa. Guru memiliki pengaruh besar dalam perkembangan kepribadian dan sikap siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di luar.

 Selain menyampaikan ilmu pengetahuan akademis, guru juga diharapkan dapat mengajarkan nilai-nilai moral seperti kejujuran, kedisiplinan, kerja sama, sopan santun, empati, dan tanggung jawab. Melalui interakasi sehari-hari, guru dapat menunjukkan empati dengan mendengarkan perasaan dan masalah yang di hadapi siswa, juga memberikan dukungan-dukungan yang mereka butuhkan. 

Dalam hal kejujuran, guru tidak hanya mengajarkan pentingnya berkata jujur tetapi juga menunjukkan sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari seperti mengakui saat melakukan kesalahan dan berani bertanggung jawab. Kerja sama dapat diajarkan melalui berbagai aktivitas kelompok di dalam kelas, dimana siswa bisa belajar menghargai pendapat orang lain dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.

Adanya perkembangan zaman dan juga pengaruh teknologi media sosial ini berpengaruh terhadap perkembangan karakter siswa baik ke sisi positif maupun negatif. Di satu sisi, teknologi memberikan akses yang mudah dan luas dalam memperoleh informasi dan pengetahuan yang bisa membantu siswa memperluas wawasan.

 Media sosial dan platform digital lainnya juga bisa dimanfaatkan siswa untuk dapat mengakses konten edukatif yang dapat mendukung pengembangan karakter. Namun di sisi lain, penggunaan teknologi dan media sosial yang tidak bijaksana dapat berdampak negatif pada karakter siswa. 

Ketergantungan pada media sosial dapat menghambat perkembangan keterampilan sosial siswa juga bisa meningkatkan risiko perundungan daring (cyberbullying) dan paparan konten-konten negatif yang dapat merusak moral dan karakter siswa.

Masalah sosial yang kini sedang banyak dihadapi siswa saat ini seperti perilaku bullying, ketergantungan pada teknologi, dan kurangnya rasa tanggung jawab, memerlukan perhatian yang serius dari pihak guru dan sekolah karena dapat berdampak pada perkembangan pribadi siswa. 

Dalam mengatasi bullying, guru harus bekerja sama dengan sekolah untuk menegakkan aturan yang jelas mengenai perilaku-perilaku bullying. Guru perlu mengajarkan siswa untuk berempati terhadap perasaan orang lain, guru juga bertindak sebagai mediator untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut.

Guru memiliki peran dalam membimbing siswa agar bisa memanfaatkan teknologi secara positif di era digital saat ini. Guru dapat memberikan pendidikan literasi digital dengan mengajarkan siswa cara menggunakan teknologi dan media sosial secara cerdas untuk menghindari penyalahgunaan dan memahami dampak negatif yang bisa muncul dari penggunaan teknologi yang tidak terkontrol. 

Guru mengajarkan siswa bagaimana menyaring informasi dan berpikir secara bijak agar tidak terjebak dalam penyebaran hoaks, informasi palsu, dan konten yang tidak sehat.

Untuk lebih mendukung pembentukan karakter siswa, guru dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada pencapaian akademik tetapi juga terdapat pengembangan nilai moral. Contohnya pada pembelajaran berbasis proyek yang memberikan siswa kesempatan untuk bekerja dalam kelompok untuk memecahkan masalah dan menghasilkan karya. 

Proyek yang dilaksanakan ini seringkali melibatkan nilai-nilai sosial dan kemanusiaan yang dapat membantu mengembangkan karakter siswa. Selain itu juga bisa dilakukan pendampingan dan mentoring untuk membantu siswa mengembangkan potensi karakter mereka di luar jam pelajaran di kelas. Kegiatan ini dapat berupa ekstrakulikuler yang berfokus pada pengembangan karakter seperti organisasi siswa atau kegiatan sosial.

Guru juga dapat berkolaborasi dengan orang tua dan masyarakat dalam mengembangkan karakter siswa. Dapat dilakukan dengan mengadakan suatu pertemuan untuk memberikan pemahaman pentingnya pendidikan karakter dan bagaimana para orang tua bisa mendukungnya di rumah. 

Sinergi yang baik antara guru, sekolah, dan orang tua dalam penerapan pendidikan karakter ini dapat membentuk generasi yang siap menghadapi tantangan di dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun